Potret ladang jagung
BUMN

Badan Pangan Dorong Bulog Penuhi Stok Cadangan Jagung Nasional

  • Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mendorong penguatan Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) melalui penugasan kepada Perum Bulog sebagai upaya perbaikan tata kelola jagung nasional.
BUMN
Rizanatul Fitri

Rizanatul Fitri

Author

JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mendorong penguatan Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) melalui penugasan kepada Perum Bulog sebagai upaya perbaikan tata kelola jagung nasional. Hal itu sesuai dengan Perpres 125 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah.

Arief mengatakan pemerintah melalui NFA menugaskan Perum Bulog untuk mengadakan 250 ribu ton jagung sepanjang tahun 2023 dengan stok akhir tahun minimal 60 ribu ton sebagaimana Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional No. 03/HK.02.05/K/1/2023. 

"Bulog akan bisa menjalankan fungsi stabilisasi sesuai penugasan manakala memiliki stok dalam bentuk cadangan jagung tersebut," terang Arief dalam keterangannya di Jakarta, Selasa 22 Agustus 2023. 

Adanya sarana dan prasarana yang dimiliki Bulog diharapkan dapat menunjang pengelolaan CJP. Saat ini Perum Bulog memiliki setidaknya sarana pengering jagung/Corn Drying Center (CDC) 3 unit yang berada di lokasi sentra jagung di Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur dengan kapasitas silo masing-masing mencapai 9.000 ton. 

Stok Cadangan Jagung Nasional

Berdasarkan Prognosa Neraca Komoditas Jagung, perkiraan produksi jagung dalam negeri pada 2023 mencapai 18,15 juta ton dengan stok carry over dari tahun 2022 yakni 3,08 juta ton. Sementara kebutuhan jagung sepanjang 2023 diperkirakan 16,98 juta ton, sehingga perkiraan neraca jagung akan surplus sekitar 5,08 juta ton. 

Saat ini stok jagung yang dikelola Bulog sebanyak 203 ton atau sekitar 0,08 % dari target stok jagung nasional sesuai penugasan NFA sebanyak 250 ribu ton sepanjang tahun 2023. Arief mengatakan prioritas utama saat ini yakni mendorong produksi jagung dalam negeri untuk diserap oleh Bulog. 

Menurut Arief, CDC yang dimiliki Bulog harus dimaksimalkan untuk menyimpan cadangan jagung. Sehingga pada saat dibutuhkan, pemerintah bisa melakukan intervensi untuk menstabilkan pasokan dan harga jagung. "Hal ini tentunya berkaitan erat dengan stabilitas harga telur ayam dan daging ayam di mana struktur biaya pokok produksi salah satunya berasal dari komponen biaya pakan dari jagung," jelasnya. 

Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) tersebut akan digunakan untuk program SPHP jagung khususnya bagi peternak layer mikro dan kecil. Berdasarkan data Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, terdapat 3.951 peternak yang tersebar di 7 provinsi dan 40 kabupaten sentra dengan populasi mencapai 17,5 juta ekor dengan estimasi total alokasi jagung yang dibutuhkan sebanyak 63.327 ton. 

Dengan upaya tersebut, maka harga jagung stabil ke tingkat yang wajar, sehingga harga pakan ternak akan terkoreksi menuju keseimbangan baru dan memberikan dampak positif bagi stabilisasi harga ayam dan telur di tingkat konsumen harga jagung. 

Menurut Arief, sejumlah langkah telah ditempuh untuk menstabilkan pasokan dan harga jagung di antaranya mulai dari penerbitan regulasi mengenai harga acuan hingga menggencarkan fasilitasi distribusi jagung dari daerah surplus ke daerah defisit.

Sepanjang tahun 2023, NFA telah memfasilitasi distribusi jagung hingga 1.222.890 kg dari Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Selatan ke daerah-daerah sentra peternak di Blitar, Kendal, Soloraya, Kalteng, dan Lampung.  Langkah tersebut dilakukan guna menjaga keseimbangan harga di tiga lini sesuai arahan Presiden Joko Widodo. 

"Kondisi harga pangan dunia memang mengalami kenaikan karena faktor-faktor produksi juga memang naik. Sehingga kita melakukan upaya bersama menjaga harga yang wajar baik di tingkat produsen petani/peternak, pedagang, dan juga konsumen/masyarakat. Ini yang terus kita usahakan," paparnya.