Badan Pangan Nasional Dorong Serapan dan Cadangan Beras Bulog Capai 1,2 juta ton
- Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) menyiapkan sejumlah langkah untuk meningkatkan serapan gabah Perum Bulog. NFA telah menyiapkan langkah guna meningkatkan serapan dan cadangan beras Bulog sampai dengan 1,2 juta ton.
Nasional
JAKARTA - Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) menyiapkan sejumlah langkah untuk meningkatkan serapan gabah Perum Bulog. NFA telah menyiapkan langkah guna meningkatkan serapan dan cadangan beras Bulog sampai dengan 1,2 juta ton.
Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan upaya ini dilakukan dalam rangka penguatan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebagai instrumen untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga beras.
“Upaya peningkatan CPB di Bulog telah dibahas,intinya disepakati pengadaan gabah atau beras untuk CBP sebesar 1,2 juta ton sampai dengan Desember 2022,” ujar dalam keterangan resmi, Jumat 7 Oktober 2022.
- 5 Aset Kripto Ini Diprediksi Bullish Menjelang Awal Oktober 2022
- 15 Perusahaan Start Up Terbaik Tahun 2022 Versi LinkedIn
- Tren Istilah Bisnis: Apa Itu Stakeholder?
Arief menambahkan, mendorong penyerapan Bulog di wilayah yang menjadi sentra produksi beras nasional, salah satunya di provinsi Sulawesi Selatan adalah hal yang diutamakan. Alasannya karena provinsi Sulawesi Selatan berpotensi menjadi sumber beras yang dapat diserap Bulog.
Adapun berdasarkan data Luas Panen Gabah atau Beras pada periode September-Oktober 2022, Provinsi Sulawesi Selatan memiliki potensi produksi sekitar 800 ribu ton beras pada periode panen September-Oktober 2022.
Sedangkan, potensi produksi beras di seluruh Indonesia pada periode panen yang sama tercatat sekitar 1,4 juta ton. Untuk mengamankan stok beras 1,2 juta ton sampai akhir Desember 2022, diperlukan penyerapan minimal 948 ribu ton.
Jumlah tersebut berdasarkan perhitungan ketersediaan CBP Bulog saat ini dibandingkan dengan rencana realisasi program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH). Sedangkan CBP yang dikelola Bulog sampai akhir September lalu sekitar 793 ribu ton.
Rencana pengeluaran untuk KPSH regular, golongan anggaran, dan antisipasi bencana sampai dengan akhir Desember 2022 sebesar 541 ribu ton. Sehingga NFA butuh serapan sebanyak 948 ribu ton.
Menurut Arief, berdasarkan data Neraca Pangan Nasional, sampai dengan Desember 2022 Indonesia surplus beras sekitar 7,5 juta ton. Sebaran stok beras nasional sampai dengan minggu ke 4 September 2022, 49% berada di rumah tangga, 21% di penggilingan padi, 12% di pedagang, 12% di Bulog, 5% di pelaku usaha horeka, dan 1% di Pasar Induk Beras Cipinang.