Bagai Lingkaran Setan, Begini Cara Lepas Rantai Generasi Sandwich
Fintech

Bagai Lingkaran Setan, Begini Cara Lepas Rantai Generasi Sandwich

  • Generasi sandwich merujuk pada seseorang yang menanggung beban anak dan orang tua baik secara finansial maupun psikologis
Fintech
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

JAKARTA- Fenomena generasi sandwich  bukanlah hal baru. 

Secara definitif, generasi sandwich merujuk pada seseorang yang menanggung beban anak dan orang tua baik secara finansial maupun psikologis.

Meski bukan hal asing, melepaskan diri dari lingkaran generasi sandwich bukanlah hal mudah. Pasalnya, siklus ini bagaikan lingkaran setan yang akan terus berputar jika tak segera diputus.

Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan agar siklus generasi sandwich ini bisa putus di Anda. Kuncinya adalah dengan melakukan perencanaan keuangan yang baik.

Ini tahapan yang bisa Anda lakukan agar bisa terbebas dari lingkaran setan generasi sandwich.

1. Catat pemasukan dan pengeluaran

Untuk dapat meminimalisir dampak buruk sebagai generasi sandwich, Anda dapat memulainya dengan mencatat arus kas pemasukan dan pengeluaran. 

Meski sepele, catatan ini bisa membantu Anda memantau keuangan tiap bulannya. Dengan catatan tersebut, Anda bisa melihat budget dan keperluan yang bisa dihilangkan.

2. Mulai siapkan program pensiun

Kebutuhan hidup akan terus ada meski Anda sudah tua dan pensiun. Untuk itu, Anda bisa mulai menyiapkan program pensiun sejak saat ini.

Beruntungnya, sekarang banyak lembaga keuangan yang menyediakan program pensiun. Tak hanya  untuk pekerja, masyarakat umum juga bisa ikut program ini.

Di program ini, Anda bisa membayar iuran tiap bulan sejak jadi peserta sampai berhenti bekerja. Nah, iuran ini nantinya akan diinvestasikan oleh lembaga dana pensiun ke dalam campuran investasi yang aman.

3. Kelola penghasilan dengan bijak

Cara ketiga adalah coba kelola penghasilan Anda dengan bijak. Anda bisa mengenakan skema rumus 50/30/20 atau 40/30/20/10 untuk mengelola gaji.

Rumus-rumus ini membagi penghasilan ke dalam beberapa kategori. 50% untuk kebutuhan seperti makan, tagihan listrik, belanja bulanan, dan lainnya. 30%nya untuk keinginan dan hiburan biar nggak terlalu stres dan 20%nya untuk ditabung.

Anda juga bisa mengenakan skema 40/30/20/10. 40% untuk kebutuhan, 30% untuk cicilan, 20% ditabung, dan 10% untuk kebaikan.

Pilih rumus yang paling sesuai dengan Anda. Rumus manapun yang kamu pakai, usahakan menabung di awal. Sebab semakin menunda, uang tersebut akan terpakai untuk hal lain.

4. Tambah sumber penghasilan

Untuk memperbaiki kondisi keuangan, Anda bisa menambah sumber penghasilan. Jika awalnya sumber pendapatan hanya dari gaji, Anda bisa coba untuk membuka bisnis atau punya kerja sampingan yang bisa menambah penghasilan.

5. Komunikasi dengan anggota keluarga

Bicara masalah keuangan pada  anggota keluarga bisa meringankan beban Anda sebagai generasi sandwich. Jika Anda punya saudara, coba ajak mereka untuk ikut menanggung kebutuhan finansial orang tua.

Namun jika Anda anak tunggal, bicaralah pada ke orang tua. Beritahu kemampuan finansial kamu dan juga kebutuhan yang harus Anda tanggung.

Jangan memaksakan menanggung kebutuhan orang tua di luar batas kemampuan. Apalagi sampai berutang. Makin nambah lagi beban finansial karena punya cicilan utang di bank. 

Cobalah terbuka supaya orang tua  mengerti tak tak salah paham menganggap Anda pelit dan tak mau mengurus mereka.

6. Buatlah asuransi kesehatan

Semakin bertambah umur, maka kekurangan akan menurun dan lebih gampang sakit. Sayangnya, makin hari, biaya kesehatan akan makin mahal dan memberatkan banyak orang.

Pakailah asuransi kesehatan untuk mengatasi biaya biaya pengobatan, dokter, rawat inap, sampai operasi jika sesuatu terjadi pada Anda.