Bagaimana Cara Mendeteksi Foto yang Dihasilkan Oleh AI?
- Simak penjelasan mengenai perusahaan-perusahaan teknologi AI yang berencana membuat sistem yang dapat memudahkan pengguna mengetahui apakah suatu konten dibuat oleh kecerdasan buatan atau tidak.
Gaya Hidup
JAKARTA - Teknologi kecerdasan buatan saat ini berkembang semakin pesat. Bahkan, kecerdasan buatan tidak hanya bisa menjawab pertanyaan, menulis teks atau narasi, tapi juga bisa membuat video atau gambar dari sebuah transkrip atau teks perintah saja.
Oleh karena itu, banyak orang yang mulai mengkhawatirkan fenomena ini dan bagaimana cara mengetahui atau mendeteksi apakah gambar yang kita lihat adalah buatan AI atau tidak. Faktanya, banyak dari kita mungkin juga telah tertipu oleh konten buatan AI dalam beberapa bulan terakhir.
Akan tetapi, tampaknya hal ini mungkin segera diatasi. Koalisi raksasa teknologi dan startup dikabarkan telah berjanji untuk menandai konten yang diproduksi oleh AI.
- Semakin dipercaya Masyarakat, Pengguna BNI Mobile Banking Capai 14,9 Juta
- Rata-rata Liga Olahraga dengan Gaji Pemain Tertinggi di Dunia!
- Temui Xi Jinping, Jokowi Bakal Bahas Laut China Selatan dan Investasi
Seperti yang dilaporkan oleh Gadgets Now, tujuh perusahaan AI terkemuka di Amerika Serikat dikabarkan telah menyetujui perlindungan sukarela pada pengembangan teknologi dan berjanji untuk mengelola risiko tools baru tersebut. Ketujuh perusahaan tersebut yaitu Amazon, Anthropic, Google, Inflection, Meta, Microsoft, dan OpenAI.
Pada 21 Juli lalu perusahaan tersebut dikabarkan secara resmi mengumumkan komitmen mereka terhadap standar baru di bidang keselamatan, keamanan, dan kepercayaan pada saat pertemuan dengan Presiden Joe Biden di White House. Pengumuman ini muncul setelah berbagai perusahaan tampak saling mengalahkan satu sama lain dengan berbagai produk AI yang menawarkan cara baru yang ampuh untuk membuat teks, foto, musik, dan video, tanpa input manusia.
Akan tetapi, lompatan teknologi ini tidak dapat dipungkiri menimbulkan ketakutan tentang penyebaran disinformasi dan peringatan yang mengerikan tentang ‘risiko kepunahan’ saat komputer berevolusi.
Oleh karena itu, perusahaan berkomitmen untuk mengembangkan mekanisme teknis yang kuat untuk memastikan bahwa pengguna dapat mengetahui konten yang dihasilkan oleh AI, salah satunya dengan memberikan sistem watermark. Tindakan ini memungkinkan kreativitas dengan AI tetap berkembang tapi mengurangi risiko penipuan.
Selain itu, perusahaan-perusahaan tersebut juga akan meneliti risiko seperti bias, diskriminasi, dan pelanggaran privasi. Komitmen utama lainnya adalah berinvestasi dalam keamanan siber dan perlindungan dari ancaman.
- Geliat Pelaku UMKM Kian Meningkat, BRI Bidik Porsi Loan at Risk Kembali Single Digit
- OJK Tetapkan Saham Mandiri Herindo (MAHA) Sebagai Efek Syariah
- Baru IPO, Saham Sinergi Inti Andalan Prima (INET) jadi Efek Syariah
Itu tadi penjelasan mengenai perusahaan-perusahaan teknologi AI yang berencana membuat sistem yang dapat memudahkan pengguna mengetahui apakah suatu konten dibuat oleh kecerdasan buatan atau tidak. Apakah menurut Anda sistem ini benar-benar membantu atau efektif untuk menangkal risiko yang ditimbulkan oleh AI?