Menara BCA di Bundaran HI milik PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), bank swasta terbesar di Indonesia yang sahamnya digenggam oleh keluarga konglomerat Michael-Robert Hartono / Bca.co.id
Bursa Saham

Bagaimana Laju Saham BBCA Usai Naik Pertumbuhan Kredit di Level 12 Persen?

  • BBCA juga menaikkan proyeksi pertumbuhan kredit tahun 2024 menjadi 10-12% dari sebelumnya 8-10%.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Perbankan blue chip, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA, baru saja melaporkan kinerja kuartal III-2024 yang umumnya sesuai dengan ekspektasi RHB Sekuritas dan konsensus. 

Menariknya, BCA juga menaikkan proyeksi pertumbuhan kredit tahun 2024 menjadi 10-12% dari sebelumnya 8-10%. Lantas, bagaimana proyeksi kinerja dan saham bank ini di sisa tahun ini?

Berdasarkan laporan keuangannya, pada kuartal III-2024, emiten dengan kode saham BBCA mencatat laba bersih sebesar Rp14,2 triliun, tumbuh 1% secara kuartalan (qoq) dan meningkat 16% secara tahunan (yoy). 

Analis RHB Sekuritas David Chong dan Andrey Wijaya mencatat bahwa profit after tax & minority interest (PATMI) BCA sepanjang Januari-September 2024 mencapai Rp 41 triliun, naik 13% yoy. "Pencapaian tersebut sekitar 76-77% dari target setahun penuh kami dan konsensus," tulisnya dalam riset pada Selasa, 29 Oktober 2024.

Selain itu, return on equity (ROE) BCA pada periode Januari-September 2024 tercatat 24,7%, lebih tinggi dari 23,5% di 2023. Rasio kecukupan modal juga tetap kuat di angka 29,3%, dibandingkan 27,8% pada semester I-2024.

Sementara itu, pre-provisioning operating profit (PPOP) BCA pada kuartal III-2024 tumbuh 6% qoq atau 21% yoy, ditopang oleh pertumbuhan net interest income (NII) sebesar 5% qoq dan 10% yoy, serta non-interest income (non-II) sebesar 9% qoq dan 8% yoy. 

Peningkatan tersebut sedikit terimbangi oleh kenaikan opex sebesar 7% qoq, namun secara tahunan (yoy) turun 4%. Dengan cost-to-income ratio (CIR) 30,4%, BBCA mempertahankan panduan tahun ini di 33-34%. 

Pencapaian tersebut karena sebagian besar karena biaya investasi IT yang akan terasa pada kuartal IV-2024.“Net interest margin (NIM) terus meningkat 10 bps qoq atau 30 bps yoy berkat volume kredit dan komposisi aset yang lebih baik,” jelasnya. 

RHB Sekuritas menilai pertumbuhan kredit kuartal III tetap kuat di 3,2% qoq atau 14,5% yoy. Semua segmen mencatat pertumbuhan dua digit (yoy), didorong oleh pemanfaatan kredit di segmen korporasi dan pertumbuhan kredit UKM di luar Jawa. 

Secara year to date (ytd), pertumbuhan kredit BCA mencapai 8,2%, dan perseroan menaikkan target setahun penuh menjadi 10-12%, dengan lebih banyak permintaan kredit konsumen pada kuartal IV setelah acara Expoversary putaran kedua pada September.

Dengan berbagai faktor tersebut, RHB Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham BBCA dengan target harga Rp12.060 per saham, termasuk premium ESG 4%, yang didasari P/BV sebesar 5 kali dari GGM.

“Kami memperkirakan pasar akan mengalami periode volatilitas, dan BCA dapat menjadi pilihan defensif bagi investor berkat basis deposito yang kuat dan kualitas kredit yang solid,” pungkas David dan Andrey.