Photo by RODNAE Productions: https://www.pexels.com/photo/mother-holding-her-baby-while-having-a-video-call-using-a-tablet-6414703/
Gaya Hidup

Bagaimana Pola Tidur Ibu dan Bayi di Dua Tahun Pertama Kehidupan?

  • "Jika orang tua dapat menetapkan rutinitas waktu tidur lebih awal pada tiga bulan, itu akan meningkatkan durasi tidur dan mengurangi masalah tidur," kata Fiese.

Gaya Hidup

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Seorang ibu baru biasanya mengalami kurangnya jam tidur di beberapa tahun kehidupan bayinya. Sementara, kurang tidur dapat berdampak buruk pada kesehatan ibu dan anak. Hal inilah yang akhirnya melatarbelakangi penelitian dari University of Illinois Urbana-Champaign. 

Penelitian dilakukan untuk melihat pola tidur ibu dan bayi, mengidentifikasi prediktor dan memberikan rekomendasi untuk menanamkan kebiasaan yang sehat. 

"Dua tahun pertama adalah periode yang sangat kritis di mana banyak perkembangan terjadi, dan tidur penting untuk kesehatan. Kami ingin melihat hubungan tidur ibu dan bayi dan apakah itu berubah seiring waktu," kata Tianying Cai, salah seorang peneliti.

Dikutip TrenAsia.com dari laman Science Daily, penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi dua kelompok yang berbeda. "kelompok tidur ibu yang rendah di mana ibu tidur 5 hingga 6 jam per malam, dan kelompok tidur ibu rata-rata, yang memenuhi pedoman tidur yang direkomendasikan nasional dengan 7 hingga 8 jam per malam. Anak-anak dalam kelompok tidur ibu yang rendah juga tidur lebih sedikit, meskipun perbedaannya tidak sebesar ibu," kata Cai.

Tim peneliti mengikuti orang tua dari 464 bayi dalam dua tahun pertama kehidupan. Para ibu menyelesaikan survei tentang rutinitas waktu tidur, durasi tidur anak mereka, bangun di malam hari, dan masalah tidur pada usia 3, 12, 18, dan 24 bulan.

Ibu dengan profil tidur ibu yang rendah mendapatkan rata-rata 5,74 jam tidur per malam pada 3 bulan pertama sebagai ibu baru dan 5,9 jam pada 12 hingga 24 bulan. Sedangkan anak mereka masing-masing mendapatkan 9,6 dan 10,52 jam. 

Pada profil tidur rata-rata, ibu mendapatkan 7,31 jam pada 3 bulan dan 7,28 jam pada 12 hingga 24 bulan, sedangkan tidur anak rata-rata 9,99 jam pada 3 bulan dan 11 jam pada 12 hingga 24 bulan.

Tim peneliti juga mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah tidur yang didapat seorang ibu. Salah satu prediktor terkuat adalah karena bayi yang terbangun di malam hari. 

Ibu yang memiliki jam kerja lebih lama cenderung berada dalam kelompok kurang tidur pada 3 bulan, meskipun hal itu tidak lagi menjadi faktor pada 12 bulan. Selain itu, mereka yang menyusui bayinya pada usia 12 bulan lebih cenderung berada dalam kelompok tidur rata-rata.

Seiring berjalannya waktu, banyak keluarga beralih dari kelompok tidur rendah ke rata-rata saat pola tidur bayi terkonsolidasi. Pada 3 bulan, 60% berada di kelompok tidur ibu yang rendah dan 40% berada di kelompok rata-rata, sedangkan pada 12 bulan jumlahnya terbalik. Sebagian besar dari mereka yang berada dalam kelompok tidur rata-rata selama 3 bulan terus melakukannya selama masa studi.

Para peneliti menemukan bahwa waktu tidur yang lebih awal dan rutinitas yang konsisten dikaitkan dengan pola tidur yang lebih baik, menguatkan penelitian sebelumnya dari Fiese dan Cai.

"Jika orang tua dapat menetapkan rutinitas waktu tidur lebih awal pada tiga bulan, itu akan meningkatkan durasi tidur dan mengurangi masalah tidur," kata Fiese. 

"Orang tua mungkin merasa kewalahan dan tidak menyadari bahwa sesuatu yang sederhana seperti mengatur waktu tidur yang teratur sejak dini dan memiliki rutinitas, seperti membacakan cerita untuk anak Anda sebelum mereka tidur" dapat membantu meningkatkan kualitas tidur pada bayi.

Para peneliti mencatat bahwa mereka tidak mengamati adanya perbedaan yang signifikan karena karakteristik demografis dalam sampel.

"Pendidikan, pendapatan, atau etnis ibu tidak memprediksi keanggotaan kelompok tidur selama 3 hingga 24 bulan. Semua orang tua menghadapi tantangan serupa. Saya pikir memiliki bayi adalah penyeimbang yang bagus untuk banyak hal, meskipun ibu yang harus kembali bekerja atau bekerja lebih lama mungkin memiliki lebih banyak tekanan," kata Donovan.

Meski begitu, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan setiap orang untuk memperbaiki kebiasaan dan pola tidur sebelum tidur.

"Membawa anak-anak tidur lebih awal dan mencoba untuk memenuhi pedoman American Academy of Pediatrics sangat penting karena penelitian telah menunjukkan bahwa tidur dikaitkan dengan banyak hasil neurokognitif dan kesehatan pada anak-anak. Orang tua bisa sangat proaktif bahkan di awal kehidupan untuk membuat anak-anak mereka berjalan dengan benar," pungkasnya.