
Bagaimana Rudal Storm Shadow Bekerja? Bagaimana Rusia akan Melawannya?
- Inggris telah melanggar tabu dengan mengirimkan rudal Storm Shadow ke Ukraina. Sebuah rudal jelajah jarak jauh yang dianggap sebagai garis merah oleh Rusia.
Tekno
KYIV-Inggris telah melanggar tabu dengan mengirimkan rudal Storm Shadow ke Ukraina. Sebuah rudal jelajah jarak jauh yang dianggap sebagai garis merah oleh Rusia. Bagaimana sebenarnya rudal ini bekerja dan bagaimana Rusia akan melawannya?
Data terbuka menunjukkan Storm Shadow memiliki jangkauan lebih dari 250 km. Data lain bahkan menyebut jangkauannya mencapai 300 km.
Meskipun tidak seperti rudal Kinzhal Rusia yang sangat cepat, Storm Shadow sepanjang lima meter terkenal karena kemampuan silumannya yang tinggi. Selain itu juga sistem panduan terminal pencocokan gambar yang digerakkan oleh AI, dan hulu ledak dua tahap penghancur bunker.
Storm Shadow tidak memerlukan masukan apa pun dari pesawat pengangkut sebelum atau sesudah peluncuran. Target telah diprogram sebelumnya di darat untuk mengikuti titik arah ke area target secara mandiri menggunakan navigasi inersia dan GPS. Ini seharusnya menjadikan lebih mudah untuk diintegrasikan ke dalam pesawat tempur era Soviet milik Ukraina dibandingkan senjata dipandu Barat canggih lainnya.
Biasanya rudal meluncur hanya pada ketinggian 30-40 meter di atas tanah. Ini menjadikan rudal sulit dipendeteksian radar. Didukung oleh sayap pop-out, rudal terbang tepat di bawah kecepatan suara dengan menggunakan mesin turbojet kecil. Ini dan menawarkan penampang radar yang rendah karena geometri non-reflektifnya.
- Ahli: Kemungkinan Alasan Mengapa Anda Malu Berbicara di Depan Umum
- Ada di Sekitar Anda, Berikut Tips Menghadapi Pengidap Gangguan Narsistik (NPD)
- 7 Macam Pendapatan yang Bisa Anda Kembangkan Agar Terus Cuan
Begitu berada di dekat target, rudal akan melesat ke atas. Melapas kerucut hidung runcingnya dan memperlihatkan sensor inframerah di dalamnya. Selanjutnya dengan menggunakan sudut pandangnya yang tinggi, rudal memindai tanah di bawah. Mencari apa pun yang menyerupai gambar satelit target yang dimasukkan sebelumnya.
Jika tidak dapat menemukan target, rudal tersebut dapat diberi titik tabrakan agar tidak menimbulkan risiko kerusakan tambahan. Tetapi saat menemukan kecocokan, ia menukik ke bawah. Dan tepat sebelum menghantam, rudal melepaskan muatan pra-kursor dari hulu ledak yang beratnya hampir setengah ton.
Prekursor penembus lapis baja menciptakan lubang di permukaan target. Ini memungkinkan hulu ledak utama yang lebih besar masuk ke dalam struktur yang ditargetkan sebelum meledak.
Meski Storm Shadow dapat terbang lebih jauh dan memiliki hulu ledak yang jauh lebih besar daripada roket yang diluncurkan Himars, harganya juga 4-5 kali lebih mahal. Ada banyak perkiraan tentang harga rudal ini. Yang paling murah adalah sekitar US$1 juta atau sekitar Rp 15 miliar. Ada juga yang menyebut harganya hingga sekitar Rp37 miliar.
Dengan harga seperti ini, wajar jika Ukraina akan menerima jumlah yang jauh lebih kecil. Itu berarti setiap tembakan harus dihitung. Dan tidak akan ada pasokan rudal yang tidak terbatas. Ini membuat menghindari intersepsi menjadi lebih relevan.
Storm Shadow pertama kali digunakan dalam pertempuran selama invasi Irak tahun 2003 oleh jet Tornado Inggris yang sekarang sudah pensiun. Rudal SCALP Prancis menyusul pada tahun 2011. Rudal dibawa Mirage 2000D dan jet Rafale-M dalam kampanye untuk menggulingkan Qadhafi di Libya. Pada pertengahan 2010-an, Inggris dan Prancis juga menggunakan rudal melawan ISIS di Irak dan Suriah. Juga dalam serangan ke target pemerintah Suriah karena penggunaan senjata kimia.
Bagaimana Ukraina akan Menggunakannya?
Storm Shadow telah diintegrasikan ke dalam pesawat tempur JAS-39 Gripen Swedia, Mirage 2000 dan Rafale Prancis, Tornado dan Eurofighter Typhoon. Tetapi karena Storm Shadows tidak memerlukan instruksi pengendalian tembakan dari pesawat tempur yang meluncurkan mereka harus relatif mudah untuk ditambahkan ke pesawat tempur Ukraina. Ukraina telah berhasil memasang rudal anti-radar AGM-88 HARM pada jet MiG-29. Tetapi karena ukuran dan berat Storm Shadow yang cukup besar, mungkin akan dipasang pada pembom Su-24 Fencer atau pesawat tempur Su-27 yang besar namun cepat.
Karena jangkauan Storm Shadow yang cukup jauh, jet Ukraina dapat melepaskan rudal dari wilayah udara yang relatif aman. Meskipun demikian untuk menunda atau menghindari deteksi radar berbasis darat Rusia dan menyerang dari sudut yang tidak dapat diprediksi, Ukraina dapat memilih untuk meluncurkan dari ketinggian rendah. Meski itu akan mengurangi jangkauan maksimum dan perlu mendekat. Karena itu, masih ada beberapa kebutuhan untuk menghindari patroli pencegat MiG-31 dan Su-35 Rusia yang memindai dari atas dan bersiap untuk meluncurkan rudal jarak jauh R-37M.
Ketika pada musim panas 2022, Ukraina mulai menggunakan sistem HIMARS yang dipasok Amerika untuk meluncurkan roket dipandu dalam jarak 80 km. Hal itu menghasilkan serangkaian serangan yang merusak markas, pangkalan udara, dan depot amunisi Rusia.
Aksi itu menurun frekuensinya setelah beberapa bulan terakhir. Ini karena Rusia mulai beradaptasi dan mempelajari HIMARS. Mereka juga mulai menggunakan jamming GPS untuk menggagalkan bidikan HIMARS dan bom luncur yang diberikan ke Ukraina.
- 4 Filsuf yang Bisa jadi Guru Stoikisme Anda
- Amati dan Cermati, Ini Tanda Anak Anda punya Sifat Perfeksionis
- 10 Destinasi Wisata Paling Diserbu Turis Selama Libur Lebaran 2023
Secara teori, Storm Shadow dan senjata serupa dapat memberi perencana Ukraina periode menguntungkan kedua. Ini karena depot dan markas Rusia kembali ke dalam jangkauan serangan presisi.
Dan kali ini, depot dan pusat komando itu mungkin harus dipindahkan jauh-jauh ke wilayah Rusia untuk menghindari jangkauan Storm Shadow. Tetapi itu bisa mengancam pasukan Rusia di Ukraina selatan yang paling jauh dari perbatasan Rusia.
Namun ada perbedaan penting yang perlu diingat. Berbeda dengan roket HIMARS yang terbang supersonik HIMARS, Storm Shadow adalah rudal jelajah subsonic. Jenis senjata yang relative mudah untuk diintersep. Bahkan pertahanan udara Ukraina sendiri telah terbukti efisien dalam menembak jatuh rudal semacam ini.
Kesuksesan Storm Shadow melawan pertahanan udara Rusia yang secara teknis unggul sebagian akan bergantung pada karakteristik silumannya. Karena rudal bergantung pada pencocokan gambar alih-alih GPS untuk panduan terminal. Rudal itu setidaknya tidak akan terdegradasi oleh gangguan GPS Rusia seperti roket HIMARS.
Mena Adel yang menulis tentang penerbangan militer untuk majalah Scramble kepada Popular Mechanics Jumat 12 Mei 2023 mengatakan, taktik yang dipraktikkan oleh Prancis dan Inggris menggunakan Storm Shadow melawan sistem pertahanan udara buatan Soviet di Suriah menawarkan model yang relevan untuk Ukraina.
Saat itu Amerika, Prancis, dan Inggris melakukan serangan menyeluruh dengan 4 jenis rudal yang berbeda. Termasuk rudal Tomahawk yang non-siluman. Mereka membentuk bagian terbesar untuk membubarkan pertahanan udara Suriah sehingga mengurangi kemungkinan mencegat rudal siluman.
“Semuanya dipantau oleh pertahanan udara Rusia di Suriah. Sudah pasti bahwa serangan di masa depan akan direncanakan menggunakan berbagai jenis pendekatan rudal dari arah yang berbeda untuk menipu sistem Rusia. Sehingga target yang diinginkan bisa dipukul dengan Storm Shadow,” katanya.
Karena Ukraina tidak akan memiliki banyak rudal jelajah, Adel memperkirakan sebagai gantinya Ukraina mungkin meluncurkan serangan bersama dengan drone dan small diameters bomb. Semua akan didukung oleh sistem peperangan elektronik untuk membingungkan dan membanjiri pertahanan udara Rusia.
Cara Rusia Melawan
Tetapi Rusia negara yang sangat mampu dalam hal sistem radar. Mereka diketahui telah mengerahkan radar kontra siluman di sepanjang garis depan Ukraina. Sejumlah laporan menyebutkan pasukan Rusia menggunakan radar Niobium di Ukraina untuk mendeteksi pesawat, helikopter, drone, rudal balistik, dan roket. Radar dapat mendeteksi drone yang terbuat dari bahan komposit
Sistem radar Niobium-M adalah paket tiga radar AESA di pita VHF, UHF, dan S/X. Ditambah satu van pemrosesan dan komando.
Penggabungan data dari ketiga radar menciptakan rantai pembunuhan yang kuat. Sistem VHF melakukan deteksi awal dan memberi isyarat radar UHF. Yang pada gilirannya kemudian memberi isyarat radar X-band untuk pelacakan senjata.
Radar VHF mampu melacak target siluman seperti F-22. Radar UHF dapat melacak target rendah diamati seperti Storm Shadow, rudal balistik dan roket artileri. Radar frekuensi tinggi lebih akurat daripada radar VHF. Mereka dapat memusatkan energi pada target untuk membuat deteksi dan pelacakan yang berhasil menjadi lebih mungkin.
- Ahli: Kemungkinan Alasan Mengapa Anda Malu Berbicara di Depan Umum
- Ada di Sekitar Anda, Berikut Tips Menghadapi Pengidap Gangguan Narsistik (NPD)
- 7 Macam Pendapatan yang Bisa Anda Kembangkan Agar Terus Cuan
Niobium dibuat menggunakan basis komponen modern. Stasiun tersebut memindai langit dalam radius 500 kilometer. Ini secara bersamaan memonitor ratusan objek. Data yang dikumpulkan dari semua kompleks radar digunakan untuk membentuk gambaran langit yang menyatu.
Tampilan yang menyatu memfasilitasi keputusan cepat tentang target. Yang paling umum adalah drone. Data pelacakan dari target yang berpotensi berbahaya secara otomatis dikirim ke pos komando pusat yang menugaskan unit pertahanan udara tertentu untuk menghancurkannya.
Niobium dapat bertukar data penargetan yang diproses dengan sistem rudal seperti Pantsir, S-300, dan S-400. Jika bekerja dengan maksimal jaringan radar kontra siluman akan efektif dan akan memfasilitasi intersepsi pada rudal Storm Shadow.
Namun seperti roket HIMARS dan bom JDAM, tidak mungkin sebuah sistem pertahanan udara akan bekerja efektif 100 persen. Beberapa rudal Storm Shadow masih berpeluang lolos. Dan mempertimbangkan jangkauan Storm Shadow yang jauh lebih besar, kekebalannya terhadap perang elektroni, dan hulu ledaknya yang lebih merusak, setiap Storm Shadow yang lolos akan memberikan pukulan yang menyakitkan. Satu yang menguntungkan Rusia, Ukraina hampir pasti tidak memiliki banyak rudal tersebut.