Bagikan Dividen Rp904,5 Miliar, Simak Jadwal Pembagian Dividen Bank Permata Berikut Ini
- Pada tanggal 3 April 2024, PT Bank Permata Tbk (BNLI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri oleh perwakilan pemegang saham yang menguasai 98,714% dari total saham dengan hak suara yang sah, atau setara dengan 35.715.987.449 saham.
Perbankan
JAKARTA - Dividen tunai final sebesar Rp904,5 miliar atau setara dengan Rp25 perlembar saham, akan dibagikan kepada pemegang saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023. Adapun rasio pembayaran dividen ini setara dengan 34,98% dari laba bersih.
Pada tanggal 3 April 2024, PT Bank Permata Tbk (BNLI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri oleh perwakilan pemegang saham yang menguasai 98,714% dari total saham dengan hak suara yang sah, atau setara dengan 35.715.987.449 saham.
Dalam risalah Rapat Umum Pemegang Saham yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), disebutkan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui penggunaan laba bersih tahun 2023 sebesar Rp2,58 triliun.
- Industri K-Pop Makin Moncer, BPM Entertainment Bakal Debutkan Grup Baru BADVILLAIN
- Tradisi Malam Selawe: Antusiasme Menyambut Lailatul Qadar di Gresik
- Kasus Dugaan Fraud Investree Masuk ke Tahap Penyelidikan oleh Departemen Penyidikan Jasa Keuangan
Sisa laba bersih perseroan setelah pembagian dividen tunai tersebut akan dicatat sebagai laba ditahan.
Berikut ini jadwal pembayaran dividen Bank Permata berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia:
- Cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 19 April 2024
- Ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 22 April 2024
- Cum dividen di pasar tunai: 23 April 2024
- Ex dividen di pasar tunai: 24 April 2024
- Recording date: 23 April 2024
- Pembayaran dividen: 3 Mei 2024
Baca Juga: Laba Bersih Bank Permata (BNLI) Naik 28,39 Persen pada 2023
Selain menyetujui pembayaran dividen, dalam RUPST tersebut, Eddi Sajoga dipilih sebagai direktur perseroan hingga tahun 2027, sementara Rudy Basyir Ahmad akan menjabat sebagai Direktur Unit Usaha Syariah, menggantikan posisi Herwin Bustaman. Dengan demikian, berikut susunan direksi dan komisaris setelah RUPST tempo hari:
Komisaris
Komisaris Utama: Chartsiri Sophonpanich
Komisaris: Chong Toh
Komisaris: Niramarn Laisathit
Komisaris: Chalit Tayjasanant
Komisaris Independen: Haryanto Sahari
Komisaris Independen: Goei Siauw Hong
Komisaris Independen: Yap Tjay Soen
Komisaris Independen: Riswinandi
Direksi:
Direktur Utama: Meliza Musa Rusli
Direktur: Abdy Dharma Salimin
Direktur Kepatuhan: Dhien Tjahajani
Direktur: Djumariah Tenteram
Direktur: Dayan Sadikin
Direktur: Setiatno Budiman
Direktur merangkap Direktur Unit Usaha Syariah: Rudy Basyir Ahmad
Direktur: Eddy Sajoga
- Indo Tambangraya (ITMG) Siap Gali Tambang Baru, Bagaimana Prospek Sahamnya?
- China Catat Rekor Manufaktur, Saham MAPA hingga JPFA Bisa jadi Pilihan
- IHSG Diramal Menguat, Saham MEDC, ADMR dan BRIS Menarik Disimak
Sebagai informasi, PT Bank Permata Tbk (BNLI) berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang mengesankan sepanjang tahun 2023 dengan mencapai laba bersih sebesar Rp2,58 triliun.
Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 28,39% secara tahunan (year on year/yoy) jika dibandingkan dengan laba bersih pada tahun 2022 yang mencapai Rp2,01 triliun.
Menurut laporan keuangan Perseroan, dapat diidentifikasi bahwa kinerja positif BNLI terutama dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 9,58% yoy, mencapai Rp9,99 triliun pada tahun 2023.
Pertumbuhan ini didukung oleh kenaikan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) sebanyak 16 basis poin (bps) hingga mencapai 4,47%. Selain itu, pendapatan berbasis komisi (fee based income) juga ikut berkontribusi dengan angkanya yang mencapai Rp1,67 triliun, sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,66 triliun.
Selain fokus pada peningkatan pendapatan, Bank Permata juga berhasil meningkatkan efisiensi bisnisnya. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) turun sebanyak 74 bps, mencapai level 81,7%. Penurunan ini menandakan peningkatan efisiensi dalam menjalankan operasional perbankan.
Begitu juga dengan rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio/CIR) yang turun sebanyak 359 bps, menjadi 51,54% pada tahun 2023.
Di aspek profitabilitas, Bank Permata mencatatkan pertumbuhan tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) dari 1,1% pada tahun 2022 menjadi 1,34% pada tahun 2023.
Tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) turut mengalami peningkatan dari 4,46% pada tahun sebelumnya menjadi 5,54% pada tahun 2023.