<p>PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) / Jababeka.com</p>
Korporasi

Bahas Refinancing Surat Utang, KIJA Gelar RUPST pada 24 September 2021

  • JAKARTA - Perusahaan kawasan industri PT Jababeka Tbk (KIJA) akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 24 September 2021.Agenda terse
Korporasi
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA - Perusahaan kawasan industri PT Jababeka Tbk (KIJA) akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 24 September 2021.

Agenda tersebut akan digelar di President Lounge, Menara Batavia Lantai Dasar, Jalan K.H. Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta pada pukul 09.00 WIB.

“Mata acara rapat akan membahas persetujuan atas pemberian jaminan perusahaan (corporate guarantee) dalam rangka refinancing surat utang global yang memiliki jatuh tempo pada 2023,” ungkap manajemen dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 16 September 2021. 

Selain itu, manajemen juga akan membahas Anggaran Dasar (AD) perseroan.

Adapun pemegang saham yang berhak hadir, yakni mereka yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham per tanggal 15 September. Sehubungan dengan kebijakan PPKM, perseroan juga membatasi kehadiran fisik sebanyak 10 orang dengan ketentuan first come first served. 

Di sisi lain, perseroan juga menyediakan akses rapat secara virtual. Bagi pemegang saham yang menghadiri secara daring, dapat mendaftar pada https://easy.ksei.co.id/egken.

Kinerja KIJA semester I-2021

Sebagai informasi, per semester I-2021 KIJA mengalami rugi bersih sebesar Rp142 miliar. Rugi ini membengkak dibandingkan dengan rugi bersih per semester I-2020 sebesar Rp84,2 miliar.

Corporate Secretary Jababeka  Muljadi Suganda mengatakan penyebab utama kerugian ini disebabkan oleh pergerakan selisih kurs. 

“Perseroan membukukan rugi selisih kurs sebesar Rp112,5 miliar pada semester I-2021. Sementara itu, rugi selisih kurs pada periode yang sama 2020 sebesar Rp66,1 miliar,” katanya dalam keterangan resmi.

Total pendapatan perseroan juga menurun pada periode ini, yakni menjadi sebesar Rp1,1 triliun. Angka ini turun 11% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan semester I-2020 sebesar Rp1,25 triliun.

Hal ini disebabkan oleh unit bisnis Pilar Land Development & Property KIJA yang mengalami penurunan pendapatan 34% yoy menjadi Rp436,3 miliar pada semester I-2021. Pada periode yang sama tahun lalu, pendapatan bisnis ini tercatat sebesar Rp663,1 miliar.

Muljadi menyebut penurunan pendapatan ini terutama disebabkan oleh merosotnya penjualan produk industri tanah matang dan tanah dengan bangunan pabrik, masing-masing menjadi Rp217,5 miliar dan Rp19,1 miliar.

Sementara itu, jumlah penjualan tanah matang dari Cikarang dan Kendal masing-masing sebesar Rp31,6 miliar dan Rp495,4 miliar pada semester I-2021.

Meskipun demikian, perseroan berhasil menekan beban pokok pendapatan menjadi minus Rp680 miliar. Padahal beban pos ini per semester I-2020 tercatat minus hingga Rp755 miliar.

Adapun EBITDA perseroan yang dibukukan sebesar Rp330,5 miliar, turun 12% yoy dibandingkan Rp375,2 miliar pada semester I-2020.

Kemudian, total liabilitas meningkat menjadi Rp6,1 triliun, dibandingkan dengan Rp5,9 triliun per akhir 2020. Sebaliknya, total ekuitas turun tipis dari Rp6,2 triliun per Desember 2020 menjadi Rp6,1 triliun pada periode ini.

Sepanjang paruh pertama semester ini, total aset yang dibukukan perseroan tercatat sebesar Rp12,3 triliun, naik dari Rp12,2 triliun per akhir tahun lalu.