Ilustrasi Smelter RKEF PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).
Energi

Bahlil Akui Upaya K3 di Smelter Kurang Diprioritaskan

  • Bahlil tak menginginkan semakin banyaknya korban jiwa dalam kasus ledakan smelter ini karena kelalaian manusia.

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA  - Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tak menampik jika Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di lingkungan smelter masih perlu banyak perbaikan.

Hal ini merupakan respons Bahlil dari banyaknya kejadian ledakan pada smelter atau fasilitas pemurnia mineral yang terjadi di akhir tahun 2023 hingga awal tahun 2024. Di antaranya smelter PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Morowali, Sulawesi Tengah dan PT. Indonesia Tsingshan Stainless Steel (PT. ITSS).

"Kami akui bahwa di balik itu semua (ledakan smelter) ada bagian yang harus perbaiki kedepan salah satunya K3. Dan juga kami akan memperketat pemberian izin," kata Bahlil dalam Konpers Realisasi Investasi Kuartal IV di Kementerian BKPM pada Rabu, 24 Januari 2024.

Bahlil tak menginginkan semakin banyaknya korban jiwa dalam kasus ledakan smelter ini karena kelalaian manusia. Dan juga ke depan ingin mengurangi pencemaran lingkungan dengann menjalankan norma standar dalam produksi mineral di smelter tersebut.

Sebelumnya, ledakan pada tungku pembakaran di PT ITSS terjadi pada 24 Desember 2023 atau sehari jelang perayaan Hari Raya Natal sekira pukul 05.30 WITA. Pada awal insiden, sebanyak 13 orang meninggal dunia dan puluhan luka-luka. Jumlah tersebut kemudian bertambah seiring ada korban yang meninggal saat dilakukan perawatan

Tak berselang lama ledakan smelter kembali terjadi di awal tahun 2024 kebakaran smelter di kawasan industri Morowali kembali terjadi. Kali ini, tungku smelter milik PT Sulawesi Mining Investment (SMI) yang mengalami kebakaran pada Jumat, 19 Januari 2024, kebakaran dipicu oleh lubernya cairan slag atau limbah.