Ilustrasi lokasi pertambangan emas, tembaga, nikel, batu bara, dan mineral lain / Dok. Archi Indonesia
Nasional

Bahlil Bantah Cadangan Nikel RI Berumur Pendek

  • Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membantah cadangan nikel di RI hanya bertahan 9 sampai 13 tahun. Justru menurutnya cadangan mineral tersebut masih banyak yang belum dieksplorasi.
Nasional
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membantah cadangan nikel di RI hanya bertahan 9 sampai 13 tahun. 

Justru menurutnya cadangan mineral tersebut masih banyak yang belum dieksplorasi. Bahlil menyebut cadangan nikel Indonesia adalah yang terbesar di dunia, yakni sebesar 25%. 

Selain itu, ia menilai Indonesia baru menggarap nikel secara masif pada 2017 sampai 2018, karena itu, pemerintah akan tetap mendorong pembangunan smelter nikel, yang ditargetkan mencapai 53 smelter pada 2024.

"Ada cadangan terkira yang belum dieksplorasi. Di Papua kan belum diapa-apain. Jayapura, Nabire, itu banyak. Raja ampat, itu masih ratusan juta. Jadi masih banyak lah nikel kita itu," ujarnya saat ditemui di kantor BKPM, Jakarta Selatan pada Kamis, 16 Februari 2023.

Bahlil yakin dengan langkah tersebut dapat menambah 40% nilai tambah nikel kedepannya.  Meski umur smelter di Indonesia rata-rata mencapai 10 sampai 20 tahun, namun dengan menjaga keseimbangan produksi nikel, Indonesia akan mengedepankan pemakaian teknologi dan energi terbarukan.

Sebelumnya, Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi), Rizal Kasli mengungkapkan saat ini umur cadangan bijih nikel di Indonesia hanya bisa mencapai 13 tahun. Angka tersebut dengan mengambil asumsi bahwa cadangan setiap tahun kapasitas smelter yang berteknologi pirometalurgi yang mengolah bijih nikel kadar tinggi (saprolite) hingga 100 juta ton per tahun.

Dengan teknologi hidrometalurgi, tuturnya, umur cadangan bijih nikel diperkirakan sekitar 60 tahun dengan asumsi jumlah cadangan 3,6 miliar ton dan tingkat produksi bijih nikel kadar rendah sebanyak 60 juta ton per tahun.