Bahlil Bantah LG Mundur dari Proyek Baterai Kendaraan Listrik
- Menteri Investasi/Kepala Badan Kordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membantah jika LG Energy Solution (LGES) mundur dari proyek baterai kendaraan listrik yang bekerja sama dengan PT Indonesia Battery Corporation (IBC).
Nasional
JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Kordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membantah jika LG Energy Solution (LGES) mundur dari proyek baterai kendaraan listrik yang bekerja sama dengan PT Indonesia Battery Corporation (IBC).
Bahlil justru bingung mengapa isu tersebut merebak padahal urusan terkait kerja sama IBC dengan LG berada di bawah Kementeriannya. Yang ada bukan LG yang mundur hanya saja berubah anggota konsorsiumnya.
"Baru 4 hari lalu saya rapat sama LG di kantor Kementerian Investasi bukan di kantor lain kalu mau tanya tanya di sini. Proses sama LG tidak ada perubahan sedikitpun nggak ada. Tetap jalan yang ada berubah itu anggota konsorsiumnya," katanya saat Konferensi Pers Investasi Penggerak Pertumbuhan Ekonomi di Kantornya pada Kamis, 16 Februari 2023.
- BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 5,75 Persen
- Erick Thohir jadi Ketum PSSI, Saham MARI dan ABBA Kompak Melonjak!
- Tok! Biaya Haji 2023 Naik Jadi Rp49,81 Juta per Jemaah
Kepala BKPM ini melanjutkan, pabrik baterai kendaraan listrik berkapasitas 10 gigawatt hour (GWH) telah dibangun di Karawang dan masa konstruksinya direncanakan selesai 2023.
"Orang udah investasi gimana batal. 10 gigawatt dibangun di Karawang, masa konstruksi selesai 2023. Bagaimana batal, coba bayangkan. Itu investasi kucur US$1 miliar lebih itu," lanjutnya.
Sebelumnya Rencana PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menjalin kerja sama dengan LG Energy Solution (LG) dalam pengembangan proyek baterai kendaraan listrik disebut belum jelas.
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengungkapkan rencana terkait pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik antara LG Energy Solution (LG) bersama holding BUMN Indonesia Battery Corporation (IBC) terancam mandek.
Hendi mengungkapkan, saat ini masih berlangsung upaya penjajakan dengan pihak LG. Namun sayangnya progresnya masih belum jelas karena proses diskusi belum berlanjut.
"Kami dapat informasi dari Antam bahwa LG itu masih belum jelas statusnya, tapi LG mendorong anggota konsorsiumnya Huayou (Zhejiang Huayou Cobalt Co) untuk melanjutkan diskusi dan negosiasi," kata Hendi dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII pada Senin, 6 Februari 2023.