Bahlil Heran Anggaran Kementerian ESDM Kecil, Ini Daftar Pagu di 2025
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia terkejut melihat Anggaran Kementerian ESDM khususnya untuk RKA/KL pada tahun 2025 yang hanya mencapai Rp9,38 triliun.
Energi
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia terkejut melihat Anggaran Kementerian ESDM khususnya untuk RKA/KL pada tahun 2025 yang hanya mencapai Rp9,38 triliun.
Hal ini diketahui Bahlil usai menjabat sebagai Menteri ESDM baru seminggu usai dilantik pada 19 Agustus 2024 lalu. Dan membacakan pagu anggaran 2025, Bahli menganggap bahwa anggaran Kementerian ESDM begitu kecil.
"Kalau Kementerian Investasi kecil masuk akal, tapi kalo Kementerian ESDM yang penghasil PNBP di luar hulu migas Rp170 triliun lebih, ini ngga sampai 10 persen, kalau idealnya itu kan costnya itu minimal 20 persen dari total PNBP, tapi engga ini teori ekonomi dari mana ini," ungkap Bahlil dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VII DPR dikutip Rabu, 28 Agustus 2024.
- Bank Mandiri Kemungkinan Tetap Jadi Pemberi Dividen Jumbo Tahun Depan, Ini Bocorannya
- BTN Sudah Jalani 70 Persen Proses Due Diligence Salah Satu Bank untuk Spin Off Syariah
- Jadi Penghasil Devisa Ekspor Terbesar di Gorontalo, PT Biomasa Jaya Abadi Raih Penghargaan dari Bea Cukai
Lebih lanjut, Bahlil menekankan separuh anggaran pagu 2025, yaitu sekitar Rp5,38 triliun atau 57,3%, dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur masyarakat dan survei sumber daya alam.
Proyek yang dibiayai meliputi pipa gas Cisem tahap dua, bantuan pasang baru listrik, pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH), pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), dan mitigasi bencana geologi.
Bahlil menyoroti, anggaran untuk sektor energi baru dan terbarukan (EBT) begitu kecil. Padahal Indonesia sedang masuk ke era transisi energi dan mewujudkan Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
Diketahui Direktorat Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi dianggarkan sebesar Rp657 miliar pada pagu anggaran 2025.
Anggaran yang direncanakan untuk Ditjen EBTKE akan disalurkan untuk pembangunan penerangan jalan umum tenaga surya (PJU-TS) sebanyak 10 ribu unit dengan anggaran Rp184 miliar. Kemudian, anggaran pembangunan pembangkit listrik minihidro sebanyak satu unit dengan anggaran Rp44,53 miliar dan pembangunan tiga unit pembangkit listrik mikro hidro (PLTMH) dengan anggaran Rp64,50 miliar.
Anggaran itu juga akan digunakan untuk membangun tiga unit pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) senilai Rp45,30 miliar. Selain itu, anggaran untuk perencanaan, pengawasan, dan monitoring evaluasi EBTKE sebanyak enam kegiatan sebesar Rp47,59 miliar.
Minta Tambahan
Lebih lanjut, Menteri Bahlil menerangkan anggaran Kementerian ESDM tahun 2025 sebesar Rp3,91 triliun adalah hasil kesepakatan antara Kemenkeu dan Kementerian PPN/Bappenas.
Di lain sisi, kebutuhan Kementerian ESDM tetap berada di angka Rp9,38 triliun. Karena itu, Eks-Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) itu meminta setidaknya ada tambahan anggaran sebesar Rp1,5 triliun.
Dengan begitu, program-program strategis di Kementerian ESDM bisa berjalan dengan lancar, seperti proyek Pipa Transmisi Cirebon-Semarang Tahap 2, Pipa Transmisi Dumai-Sei Mangkei, Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL), dan lain sebagainya.
Berikut pagu anggaran 2025 untuk masing-masing sektor ESDM:
Sekjen ESDM: Rp553,6 miliar
Irjen ESDM: Rp138,6 miliar
Ditjen Migas: Rp4,84 triliun
Ditjen Ketenagalistrikan: Rp496 miliar
Ditjen Minerba: Rp735,9 miliar
DEN: Rp63,7 miliar
BPSDM ESDM: Rp617,9 miliar
Badan Geologi: Rp929,6 miliar
BPH Migas: Rp254,2 miliar
Ditjen EBTKE: Rp657 miliar
BPMA: Rp92 miliar