Bahlil Keluhkan Tunjangan Kerja Kementerian Investasi Tak Kunjung Naik
- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengeluhkan tunjangan kerja (tukin) di Kementerian Investasi dan BKPM dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) yang tak kunjung dinaikkan.
Industri
JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengeluhkan tunjangan kerja (tukin) di Kementerian Investasi dan BKPM dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) yang tak kunjung dinaikkan.
Hal itu ia sampaikan langsung kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas.
"Pak Menpan RB, tukin DPMPTSP Kementerian Investasi belum naik-naik, jadi tukinnya jangan dibuat lambat-lambat teman-teman ini," saat ditemui di Hotel Shangri-La Jakarta pada Rabu, 8 November 2023.
- Anwar Usman Kritik Proses Sidang dan Putusan MKMK
- Cegah Resiko Gagal Panen, Pemerintah Beri Asuransi Usaha Tani Padi
- Kemenag Beri Asuransi Ekstra Cover Untuk 12 Peserta Haji yang Wafat di Pesawat
Bahlil merasa kontribusi Kementerian Investasi dan DPMPTSP sangat besar terutama dalam hal mendatangkan dan menjaga investor yang meningkatkan pendapatan pajak negara.
Sementara di bagian hulunya yang mendatangkan dan mengurus investor hingga merealisasikan investasinya adalah Kementerian Investasi dan DPMPTSP.
Hal itu terlihat dari berkembangnya investasi dari tahun ke tahun terus meningkat dan selalu melampaui target yang ditargetkan.
Bahlil menyebut, pada 2021 ditarget sebesar Rp900 triliun justru melebihi target di angka Rp901 triliun. Kemudian 2022 dari target Rp1.200 triliun terealisasikan senilai Rp1.207 triliun.
Lebih lanjut, Bahlil berharap kepada Kementerian PANRB supaya tukin instansinya dinaikan dalam waktu dekat ini. Sebelumnya, Bahlil Lahadalia melaporkan realisasi investasi pada Januari-September 2023 telah mencapai Rp1.053 triliun atau 75,2% dari target Rp1.400 triliun.
Bahlil menjelaskan, capaian realisasi investasi tersebut dapat menyerap sebanyak 1.365.648 tenaga kerja yang berasal dari dalam negeri bukan para pekerja asing atau TKA.
Realisasi investasi tersebut tersebar dari wilayah luar Jawa yang berkontribusi sebesar Rp559,6 triliun atau telah mencapai 51,8% secara tahunan (year on year/yoy). Disusul wilayah Jawa Rp507,3 triliun atau 48,2% yoy.
Sedangkan jika berdasarkan asal negara, realisasi investasi Januari-September 2023 didominasi oleh Singapura sebesar US$12,1 miliar, disusul Republik Rakyat Tiongkok (RRT)/China sebesar US$5,6 miliar, Hong Kong sebesar US$5,2 miliar. Kemudian Jepang sebesar US$3,3 miliar dan Amerika Serikat sebesar US$2,4 miliar.