Musyawarah Nasional Golkar
Nasional

Bahlil Ketum, Akankah Jokowi Jadi Ketua Dewan Pembina Golkar?

  • Bahlil Lahadalia resmi terpilih sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2024-2029 dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI yang digelar di Jakarta.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Bahlil Lahadalia resmi terpilih sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2024-2029 dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI yang digelar di Jakarta. 

Penetapan ini menandai awal kepemimpinan baru di partai berlambang beringin tersebut, yang diharapkan dapat membawa perubahan positif dan inovatif untuk Partai Golkar ke depan.

"Saya menanyakan apakah seluruh hadirin yang hadir pada Munas XI setuju untuk kita tetapkan Bapak Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2024-2029?" tanya Pimpinan Sidang Munas XI Partai Golkar, Adies Kadir, di Jakarta Convention Center, Rabu, 21 Agustus 2024.

Dalam Munas XI, Bahlil Lahadalia mendapat dukungan penuh dari berbagai Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat 1 dan 2, sehingga menjadikannya calon tunggal. 

Bahlil, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Investasi, mengklaim bahwa proses pemilihan Ketua Umum Partai Golkar berlangsung secara transparan dan tanpa campur tangan dari pemerintah. 

Namun, banyak spekulasi luas mengenai mulusnya jalan Bahlil untuk menjadi Ketua Umum Golkar sekaligus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Banyak pihak menduga bahwa pencapaian tersebut adalah bagian dari strategi lebih besar untuk menjaga pengaruh dan kuasa Presiden Joko Widodo setelah masa jabatannya sebagai presiden berakhir pada bulan Oktober mendatang.

Bahlil, dengan latar belakangnya sebagai Menteri Investasi, dianggap oleh beberapa kalangan sebagai figur kunci yang dapat meneruskan agenda dan visi Jokowi dalam ranah politik dan ekonomi. 

Posisi barunya di Partai Golkar dan jabatan di Kementerian ESDM memberikan Bahlil platform yang kuat untuk mempengaruhi kebijakan serta strategi politik pasca-presidensi Jokowi. 

Dugaan ini semakin menguat karena keselarasan antara agenda Bahlil dan arah kebijakan pemerintah yang selama ini dikenal pro-Jokowi.

Potensi Jokowi sebagai Ketua Dewan Pembina

Dalam kesempatan Munas XI Golkar, Bahlil Lahadalia menegaskan sampai saat ini tidak ada rencana untuk mengangkat Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Golkar. 

"Jadi enggak ada sampai urusan Pak Presiden Jokowi mau jadi Ketua Dewan Pembina, itu sampai hari ini enggak ada. Saya sudah diskusi kok, enggak ada," ujar Bahlil dalam konferensi pers setelah Munas, di Jakarta.

 Meskipun saat ini tidak ada rencana untuk mengangkat  Jokowi, ia tidak menutup kemungkinan adanya perubahan kebijakan partai di masa depan.  "Kalau doanya diijabah oleh Allah, kalau jadi, ah paten barang itu kan,"  tambahnya.

Munas XI Partai Golkar berfokus pada tiga agenda utama, pemilihan ketua umum, pengesahan program kerja, dan pembahasan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).  Bahlil menekankan kegiatan ini berjalan sesuai dengan rencana partai  tanpa adanya intervensi dari pihak pemerintah. 

"Jadi jangan selalu dianggap bahwa semua inisiatif pemerintah, tidak benar itu," tegas Bahlil

Dengan terpilihnya Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum, Partai Golkar berharap dapat melanjutkan konsolidasi internal serta merumuskan strategi untuk menghadapi berbagai tantangan politik ke depan.