Bahlil Klaim Eksekusi Investasi Mangkrak Rp708 T Warisan Tom Lembong
- Dari total investasi mangkrak sebesar Rp708 triliun, pihaknya telah berhasil menyelesaikan investasi sebesar Rp558,7 triliun atau mencapai 78,9%.
Nasional
JAKARTA - Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengklaim ketika ia pertama kali menjabat pada 2019, ia menghadapi tantangan berupa investasi mangkrak sebesar Rp708 triliun. Hal itu merupakan warisan dari pejabat sebelumnya, Thomas T. Lembong, yang menjabat periode 2016-2019.
“Saya masuk BKPM Oktober 2019, saya diwariskan oleh pemimpin terdahulu saya, investasi mangkrak Rp708 triliun,” tutur Bahlil dalam konferensi pers, pada Rabu, 23 Januari 2024.
Walaupun begitu, Bahlil menegaskan investasi yang mangkrak dapat diatasi dalam waktu tiga tahun. Dari total investasi mangkrak sebesar Rp708 triliun, pihaknya telah berhasil menyelesaikan investasi sebesar Rp558,7 triliun atau mencapai 78,9%.
- Sinotruk China Akuisisi 40 Persen Saham MNC Leasing Rp274 M
- BEI Ungkap Puluhan Emitmen yang Potensi Delisting
- Terbang 315 Persen, Saham Hotel Sahid (SHID) Digembok BEI
Dia menjelaskan, sisanya yaitu investasi mangkrak sebesar Rp149,3 triliun, tidak dapat diselesaikan karena adanya hambatan akibat pandemi Covid-19, dan perusahaan-perusahaan tersebut mengundurkan diri dari untuk berinvestasi.
“Bukan kita tidak bisa mengeksekusi, tetapi perusahaannya mengalami problem internal karena covid dan lainnya,” ungkapnya. Bahlil memberikan contoh investasi Lotte Chemical di Cilegon senilai Rp59,4 triliun. Proyek tersebut berhasil diselesaikan setelah 4-5 tahun mangkrak.
Bahlil juga mengklaim keberhasilan menyelesaikan proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terbesar di kawasan ASEAN yang terhenti selama 5 tahun, serta berhasil menuntaskan pembangunan pabrik semen di Kalimantan Timur.
“Itu contoh tiga proyek dan sekali lagi itu adalah saya diwarisi dari pemimpin yang dahulu. Tetapi tidak boleh marah karena sistem di republik ini melanjutkan dan perbaikan,” terangnya.