<p>Area tambang terbuka atau open pit Grasberg di Timika, Papua, milik PT Freeport Indonesia. / Foto: Paul Q. Warren-Columbia.edu</p>
Nasional

Bahlil Lahadalia: Akuisisi Freeport Diperkirakan Balik Modal Pada 2024

  • Indonesia resmi menguasai atau akuisisi 51% saham PT Freeport Indonesia sejak 2018 melalui PT Inalum (Persero).
Nasional
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - Indonesia resmi menguasai atau akuisisi 51% saham PT Freeport Indonesia sejak 2018 melalui PT Inalum (Persero).

Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebut negara baru bisa balik modal setelah akuisisi pada 2024. Pembagian dividen yang terus belajalan senada sengan semakin naiknya pendapatan Freeport.

"Ingat, kalau dividen begini terus, akuisisi saham 51 persen itu maksimal 5 hingga 6 tahun terjadi break even point tahun 2024-2025. Kalau dia pakai untuk mengembalikan saja bisa selesai itu," kata Bahlil dalam orasi ilmiah di Institut Teknologi Bandung beberapa waktu lalu.

Adapun selama periode 1992 hingga 2021 manfaat langsung yang diterima negara dari beroperasinya Freeport di Indonesia mencapai US$23,1 miliar atau sekitar Rp350,6 triliun (kurs Rp15.179). Penerimaan negara tersebut didapatkan dari pajak, royalti, dividen, hingga biaya dan pembayaran lainnya.

Dalam kesempatan yang sama, Chairman of the Board and CEO Freeport McMoRan, Richard C. Adkerson mengatakan pihaknya akan memberikan manfaat langsung kepada Indonesia hingga 2041 yang diperkirakan bakal mencapai US$80 miliar atau setara Rp1.214 triliun.

Dengan asumsi, harga tembaga diangka US$4 per pound, dan harga emas US$1,800 per ounce hingga 2041. Berdasarkan negosiasinya dengan Presiden Jokowi dan jajaran menterinya, pemerintah mendapatkan 70% manfaat ekonomi dari operasional bisnis Freeport di Indonesia. Komitmen tersebut dapat direalisasikan oleh Freeport.