Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia
Energi

Bahlil Lahadalia: Divestasi Vale Indonesia Hampir Rampung

  • Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan, proses divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sudah hampir selesai.
Energi
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan, proses divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sudah hampir selesai.

Menurut Bahlil, proses perundingan terkait divestasi Vale tidak berlangsung alot. Saat ini bola divestasi masih di tangan Kementerian BUMN dan holding BUMN Tambang MIND ID.

"Tidak alot sudah hampir selesai, divestasinya diatur oleh kementeran BUMN dan MIND ID," katanya saat ditemui di Hotel Shangri-La Jakarta pada Rabu, 8 November 2023.

Kepala BKPM ini menjelaskan, terkait berapa besaran saham yang akan dialihkan masih berkisar di angka 14%. Namun Bahlil mengaku saat ini belum ada diskusi lanjutan terkait penambahan saham divestasi selain diangka 14%.

Bahlil menyebut hari ini akan dilaksanakan Rapat Internal bersama Presiden tentang rencana Disvestasi Saham PT Vale Indonesia Tbk, sehingga meminta publik menunggu hasil Rapat.

Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek per Juni 2023, komposisi pemegang saham Vale Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI) di antaranya Vale Canada Limited dengan porsi 43,79%, MIND ID 20%. Sementara itu, Sumitomo Metal Mining Co. Ltd mengempit 15,03% saham INCO. Sedangkan untuk saham masyarakat atau publik tercatat sejumlah 21,18% yang terdiri dari pemodal asing 59,47%, dan pemodal nasional 40,53%.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif masih memegang janji PT Vale Indonesia Tbk (INCO) untuk memberikan harga murah dalam proses divestasi saham.

Arifin menyebut divestasi ke Holding BUMN Tambang MIND ID hingga kini masih berproses. Setidaknya saham Vale yang akan dialihkan tersebut rencananya berkisar di angka 11-14%.

"Proses yang masih tersendat masalah business to business (B to B), kalau dari sektor minerbanya sendiri sudah tidak ada masalah. Vale katanya tidak akan kasih harga yang mahal, kita pegang janjinya," katanya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM pada Jumat, 3 November 2023.