Bahlil Lahadalia: Mantan Sopir Angkot yang Jadi Menteri Investasi Pertama RI
Nasional

Bahlil Lahadalia: Mantan Sopir Angkot yang Jadi Menteri Investasi Pertama RI

  • Presiden Joko Widodo menunjuk Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi.

Nasional

Muhamad Arfan Septiawan

JAKARTA – Presiden Joko Widodo menunjuk Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi.

Bahlil bakal memimpin kementerian baru yang dibentuk di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo, yakni Kementerian Investasi. Isu munculnya kementerian ini muncul saat sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jumat 9 April 2021.

Badan legislatif nasional itu memberi lampu hijau pembentukan Kementerian Investasi serta Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi. Hal ini tertuang dalam hasil keputusan Badan Musyawarah (Bamus) DPR yang membahas surat dari Presiden Nomor R-14/Pres/03/2021 perihal Pertimbangan Pengubahan Kementerian.

Bahlil memang lebih dulu dikenal sebagai pemimpin dari BKPM sejak 23 Oktober 2019. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) pada Februari 2020, Bahlil tercatat memiliki kekayaan bersih Rp300 miliar berupa aset tanah, mobil, dan harta bergerak lainnya.

Bahlil mengakui memiliki 11 rumah dan 7 bidang tanah di Jayapura, Jakarta dan Sragen yang berasal dari bisnisnya sendiri. Pria asal Maluku ini tercatat tidak memiliki utang sepersen pun pada LHKPN tersebut.

Perjalanan Karier Bahlil

Sebelum berkarir, Bahlil rupanya mengalami masa-masa sulit semasa sekolah. Demi memenuhi biaya sekolah, Bahlil mengaku pernah menjadi sopir angkot dan penjual koran.

Pria kelahiran Maluku, 7 Agustus 1976 ini sempat menjalani usaha sambilan itu ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) Yapis Fakfak, Papua Barat.

“Saya sejak SD sudah jualan kue bantu orang tua. SMP sudah jadi kondektur angkot di terminal kenal sama preman-preman. SMA jadi supir angkot, waktu kuliah jadi loper koran. Jadi buruh juga pernah buat cari uang untuk hidup,” kata Bahlil seperti dilansir Antara, Rabu 28 April 2021.

Berkat usahanya, Bahlil bisa melanjutkan studi di Sekolah tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay, Jayapura, Papua. Sebelum mengabdi di BKPM, Bahlil lebih dulu mengawali karier sebagai pengusaha dengan mendirikan PT Rifa Capital.

Bahlil pun merambah ke berbagai sektor bisnis, antara lain perkebunan, properti, logistik, pertambangan, hingga konstruksi. Usaha yang dirintisnya selepas bangku kuliah itu memiliki 10 anak perusahaan perusahaan.

Bahlil pun tercatat telah mengeksplorasi 39.000 hektare (ha) lahan tambang batu bara di daerah tempatnya bersekolah, Fakfak. Tidak hanya itu, Bahlil juga memiliki 11 ribu ha nikel di Halmahera.

Pria ini kemudian mendirikan PT Bersama Papua Unggul dan PT Dwijati Sukses yang bergerak di sektor konstruksi dan properti.

Pengusaha sukses ini pun dipanggil Presiden Jokowi untuk memimpin BKPM sejak 2019 silam. Tiga tahun menahkodai BKPM, kini  dirinya didapuk memimpin Kementerian Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja. (RCS)