Bahlil Minta Penyelesaian RDMP Balikpapan Dipercepat Jadi Juli 2025
- Jika RDMP Balikpapan beroperasi penuh maka menghasilkan kenaikan produksi minyak 100.000 barel minyak per hari atau BOPD.
Energi
BALIKPAPAN - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan penyelesaian dipercepat dari target yang ditetapkan.
Hal itu disampaikan Bahlil saat mengunjungi Proyek Site Office PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) atau Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur pada Sabtu 14 Desember 2024.
Refinery Development Master Plan Balikpapan sebelumnya ditarget rampung sebelum September 2025. Kini Menteri ESDM meminta agar dipercepat menjadi Juli 2025 .
Menurut Bahlil jika RDMP Balikpapan beroperasi penuh maka menghasilkan kenaikan produksi minyak 100.000 barel minyak per hari atau BOPD. "Target dari mereka kan bulan September 2025. Saya minta untuk dipercepat kalau bisa Juli atau bahkan Juni agar tidak impor BBM terus," kata Bahlil.
- Presiden Korea Selatan Akhirnya Dimakzulkan, Janji akan Melawan
- Bahlil Pastikan Ketersediaan BBM hingga Daerah Terluar Terpenuhi Saat Nataru
- Daftar Event Akhir Tahun Menarik di Jakarta
Dalam kunjungannya, Bahlil juga melihat unit-unit produksi yang telah diselesaikan dalam proyek tersebut, salah satunya unit Crude Distillation Unit (CDU) IV. Penyelesaian unit CDU IV ini menjadikan Kilang Balikpapan saat ini menjadi kilang dengan kapasitas produksi terbesar yang dimiliki Pertamina.
Kilang RU V Balikpapan merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang melaksanakan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan. Proyek RDMP Balikpapan akan meningkatkan kapasitas kilang dari 260 .000 barel per hari menjadi 360.000 barel per hari.
Selain itu meningkatkan kualitas produk ke EURO V, meningkatkan produce BBM dari 197.000 barel per hari menjadi 339 KBPD, produk LPG dari 48 Kilotonnes Per Annum (KTPA) menjadi 384 KTPA, dan produk Petrokimia dan Sulfur dari 0 menjadi 283 KTPA.
Di kilang Balikpapan juga ada pelaksanaan penyalaan perdana atau Initial Firing untuk Gas Turbine Generator A dan C. Selain juga commissioning Utility Cooling Water System, dan penyelesaian instalasi SPM Lawe-Lawe.
Sementara terminal Lawe-Lawe akan menjadi komponen vital dalam rantai pasokan minyak mentah. Ini akan memastikan kelancaran pengiriman bahan baku ke Kilang Balikpapan.
Untuk mendukung operasional Kilang Balikpapan, juga terdapat dua proyek penting lainnya. Pertama pembangunan jalur pipa gas sepanjang 78 km dari Senipah ke Balikpapan.
Proyek kedua adalah peningkatan kapasitas terminal minyak di Lawe-Lawe. Proyek ini mencakup pembangunan dua tangki penyimpanan minyak mentah berkapasitas masing-masing 1 juta barel, fasilitas penerimaan minyak mentah dari kapal tanker melalui Single Point Mooring (SPM) 320.000 DWT, serta pembangunan fasilitas pipa darat dan lepas pantai dari SPM ke Terminal Lawe-Lawe.