Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia  dalam Konpers Realisasi Investasi Kuartal I-2024 di Kementerian BKPM pada Senin, 29 April 2024.
Infrastruktur

Bahlil Tegaskan Investasi di IKN Tidak Macet

  • Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan, tak ada modal investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang macet dan justru tengah dikebut setelah Pemilu 2024.

Infrastruktur

Debrinata Rizky

JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan, tak ada modal investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang macet dan justru tengah dikebut setelah Pemilu 2024.

Justru Bahlil pede ada investasi baru akan masuk termasuk rencana investasi dari pengusaha Sukanto Tanoto, yang terkendala di lahan, saat ini pengusaha Sukanto Tanoto diketahui telah melakukan pengajuannya lahan dan dikomunikasikan dengan Bahlil maupun OIKN (Otorita IKN).

"Untuk Sukanto Tanoto, sekarang, saya sedang tangani untuk permintaan lahannya," kata Bahlil dalam konferensi pers kuartal I-2024 pada Senin, 29 April 2024.

Sukanto Tanoto adalah seorang pengusaha sukses asal Medan, yang mendirikan kelompok bisnis besar bernama Royal Golden Eagle (RGE). RGE menjadi bisnis grup yang berbasis di Singapura. Di bawah kepemimpinan Sukanto Tanoto, RGE telah memiliki aset aset lebih dari US$35 miliar dan total pekerja mencapai 70.000 orang.

Tak hanya itu, pada kesempatan yang sama Bahlil membagikan progres pembangunan di IKN, salah satunya hotel siap digunakan pada Juli dan Agustus 2024. Selain itu, pembangunan fasilitas lain seperti perkantoran, tempat olahraga, hingga fasilitas umum juga sudah dikerjakan.

Mengenai Penanaman Modal Asing (PMA) pemerintah menargetkan investor asing masuk ke IKN setelah pengusaha nasional. Pemerintah ingin kawasan strategis di IKN dikuasai oleh pengusaha dalam negeri.

Sepanjang kuartal I-2024 lima sektor yang paling banyak menerima penanaman modal asing (PMA) adalah Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya US$27 miliar, pertambangan US$1,4 miliar.

Disusul oleh sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi mencapai US$1,2 miliar, Industri kimia dan farmasi US$1,1 miliar, terkahir industri kertas dan percetakan US$1 miliar.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat sejak 2022 telah menyalurkan dana sebanyak Rp72,1 triliun untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara, Kalimantan yang bersumber dari APBN.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi pada 2022 mencapai Rp5,5 triliun, kemudian pada 2023 mencapai Rp27 triliun, dan pada tahun ini alokasi mencapai Rp39,6 triliun.

Sementara itu, untuk belanja non-infrastruktur mencapai Rp2 triliun atau 65% dari pagu Rp3,1 triliun. Adapun realisasi non infrastruktur meliputi perencanaan, koordinasi dan penyiapan pemindahan.