Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia
Industri

Bahlil Tegaskan Proyek Rempang Bukan PSN Titipan

  • Bahlil menyebut penetapan proyek Rempang Eco City menjadi PSN diklaim telah sesuai dengan aturan yang berlaku

Industri

Debrinata Rizky

JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menampik isu yang menyebut bahwa proyek Rempang Eco-City adalah proyek strategis nasional (PSN) titipan.

Bahlil menyebut, penetapan proyek Rempang Eco City menjadi PSN diklaim telah sesuai dengan aturan yang berlaku. Di mana investasi swasta murni memang dapat diajukan menjadi PSN sejauh proyek tersebut diyakini sudah berjalan dan jelas pelaku investornya.

"Terkait Xinyi orang bilang ini PSN dadakan, dari mana ada PSN titipan. PSN itu ada dua, PSN yang dibuat negara dan swasta murni. Yang namanya PSN dibuat swasta murni itu bisa muncul dan diajukan apabila diyakini untuk bisa berjalan dan sudah ada investornya," katanya dalam konferensi pers kuartal III-2023 pada Jumat, 20 Oktober 2023.

Bahlil memastikan Xinyi Group yang berinvestasi sebesar US$11,6 atau Rp174 triliun (Kurs Rp15.300 per dolar AS) untuk menggarap 10 proyek di Pulau Rempang tetap akan berjalan.

Hingga saat ini, kelanjutan proyek Rempang masih dilakukan pergeseran secara baik-baik yang memperhatikan hak warga. Di mana mengutamakan rakyat yang terdampak untuk ke rumah ya ng disiapkan BP Batam.

Sebelumnya, Xinyi Group berinvestasi sebesar US$11,6 atau Rp174 triliun (Kurs Rp15.300 per dolar AS) untuk menggarap 10 proyek di Pulau Rempang.

Bahlil menjelaskan, bahwa 10 proyek tersebut di antaranya untuk pembangunan kawasan industri terintegrasi, pembangunan pabrik pemrosesan pasir silika, proyek industri soda abu hingga industri kaca panel surya.

Lebih lanjut proyek lainnya yang akan digarap, adalah investasi proyek industri kaca float, industri silikon industrial grade, industri polisilikon, industri pemrosesan kristal, industri sel dan modul surya dan industri infrastruktur.

Bahlil menambahkan lebih lanjut, bahwa total lahan Pulau Rempang yang akan dikembangkan dalam proyek investasi jumbo ini luasnya hanya 8.142 hektare (ha) dari total area seluas 17.600 ha.

Bahlil merinci, dari 8.142 ha yang akan dibangun tersebut mencakup 570 ha sebagai area penggunaan lain (APL) serta 7.572 ha merupakan lahan hutan produksi dikonversi (HPK). Di tahap pertama pemerintah baru akan menggarap lahan seluas 2.300 hektare saja.