Bahlil Waspadai Harga Minyak Bebani APBN Imbas Serangan Israel
- Pada penutupan perdagangan Senin, 7 Oktober 2024 harga minyak naik lebih dari 3% lebih tinggi dengan Brent melampaui US$80 per barel.
Energi
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mulai mewaspadai adanya lonjakan harga minyak mentah dunia imbas eskalasi serangan di Timur Tengah. Kenaikan harga minyak ini bisa menjadi ancaman beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Sebab, ketika harga minyak dunia meninggi, artinya jumlah yang harus disubsidi pemerintah juga semakin besar untuk BBM bersubsidi.
Bahlil mengatakan, penyaluran BBM bersubsidi harus lebih tepat sasaran di tengah fluktuasi harga minyak mentah dunia yang sedang tidak baik-baik saja.
“Saya mohon untuk mulai hati-hatilah, karena subsidi kita ini besar Rp300-400 triliun, apalagi harga minyak dunia ini mulai-mulai ada mengkhawatirkan akibat perang di Timur Tengah,” ujarnya saat Penghargaan Keselamatan Migas Tahun 2024 Senin malam, 7 Oktober 2024.
- Masih Tren Penurunan, IHSG Dibuka Loyo ke 7.454,55
- BUKA Jadi Saham Tercuan di Pembukaan LQ45 Hari Ini
- Bagaimana Cara Menghadapi Deflasi?
Fluktuasi harga minyak menjadi semakin mengkhawatirkan karena pemenuhan energi di Indonesia masih bergantung dari impor. Di mana kinerja lifting minyak nasional semakin turun di kisaran 600 ribu barel per hari (bph), masih jauh dari konsumsi masyarakat yang lebih dari 1 juta bph.
Sekadar informasi, saat ini rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) untuk September 2024 masih berada di level US$72,54 per barel, sementara asumsi ICP yang tercantum di APBN 2024 sebesar US$82 per barel.
Pada penutupan perdagangan Senin, 7 Oktober 2024 harga minyak naik lebih dari 3% lebih tinggi dengan Brent melampaui US$80 per barel. Hal ini terjadi untuk pertama kalinya sejak Agustus, karena meningkatnya risiko perang Timur Tengah di seluruh kawasan yang mengguncang investor keluar dari rekor posisi bearish bulan lalu.
Harga minyak mentah Brent naik US$2,88, atau 3,7%, menjadi US$80,93 per barel. Harga minyak mentah AS atau West Texas Intermediate (WTI) naik USD 2,76, atau 3,7% menjadi US$77,14 per barel.
Sedangkan Harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) terpantau naik pada penutupan perdagangan Senin. Menurut Tradingeconomics, harga CPO naik 1,45% menjadi MYR 4.408 per ton.
Harga nikel terpantau naik pada penutupan perdagangan Senin. Harga nikel berdasarkan Tradingeconomics ditutup naik 0,43% menjadi 17.982 per ton.