Bahlil Yakin Keberhasilan Layanan Sistem OSS Berbasis Risiko 83 Persen
Industri

Bahlil Yakin Keberhasilan Layanan Sistem OSS Berbasis Risiko 83 Persen

  • .Aspek keberhasilan ini dinilai dari segi teknis dalam hal interkoneksi antar jaringan di ruang lingkup kabupaten/kota, provinsi, kementerian/lembaga dan di Kementerian Investasi sendiri.

Industri

Fachrizal

Fachrizal

Author

JAKARTA- Tingkat keberhasilan sistem layanan Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko diklaim mencapai 83 persen. Aspek keberhasilan ini dinilai dari segi teknis dalam hal interkoneksi antar jaringan di ruang lingkup kabupaten/kota, provinsi, kementerian/lembaga dan di Kementerian Investasi sendiri.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia  menjamin jika tingkat keberhasilan layanan OSS Berbasis Risiko ini memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi, yaitu sebesar 83 persen.

"Kami miliki keyakinan setelah mengetes, insya Allah tingkat keberhasilan aplikasi ini 83 persen dan 17 persen masih lakukan penyesuaian," katanya dalam peluncuran OSS Berbasis Risiko oleh Presiden Jokowi, Senin, 9 Agustus 2021.

Bahlil mengatakan sistem OSS Berbasis Risiko telah diuji sejak Rabu lalu dan diklaim sudah stabil. Layanan OSS ini dikembangkan oleh Indosat, sehingga kualitas dari layanan OSS ini bukanlah main-main. Ia dan pihak BKPM berjanji akan bertanggung jawab apabila ada masalah.

"Kami jujur sampaikan yang kerjakan ini adalah Indosat, jadi bukan perusahaan kaleng-kaleng Pak (Jokowi). Kalau ada trouble (masalah), Indosat dan kami sebagai Menteri Investasi yang akan bertanggung jawab," ujarnya.

Bahlil juga mengungkap sistem OSS ini bisa berjalan selama ada koneksi internet, Bahlil menyampaikan kendala implementasi sistem tersebut sangat mungkin terjadi terutama di daerah-daerah minim pasokan listrik serta daerah-daerah yang belum memadai jaringan internetnya.

Untuk mengatasi hal ini, Bahlil dan timnya telah merancang sistem online full dan semi online untuk mengakomodir daerah-daerah di Indonesia yang belum memadai koneksi internetnya.

“Jadi kita bikin ada yang namanya online full dan semi online. Jadi kalau daerah-daerah yang listriknya enam jam per hari, dia akan urus izin saat listrik dinyalakan. Tapi daerah-daerah yang listriknya nggak ada, internetnya nggak ada, ini kita lagi merumuskan dengan Indosat agar betul-betul implementasi OSS ini bisa berjalan," imbuhnya.

Aplikasi tersebut akan menghubungkan empat aspek, yakni aplikasi ruang lingkup kabupaten/kota, provinsi, kementerian/lembaga dan di Kementerian Investasi sendiri.