Bakal Akuisisi 30,01 Persen Bank Maspion Lewat Rights Issue, KVision Jalani Fit and Proper Test di OJK
- Calon investor PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) yakni Kasikorn Vision Company Limited (KVision) yang berencana mengakuisisi 30,01% saham perseroan tengah menjalani fit and proper test (FPT) di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Nasional & Dunia
JAKARTA – Calon investor PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) yakni Kasikorn Vision Company Limited (KVision) yang berencana mengakuisisi 30,01% saham perseroan tengah menjalani fit and proper test (FPT) di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 26 April 2021, perusahaan asal Thailand ini akan melaksanakan pembelian saham sebesar 30,01% sesuai dengan Perjanjian Jual Beli Bersyarat (Conditional Sale and Purchase Agreement/CSPA) setelah diperoleh persetujuan atas FPT.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
“Terkait dengan rencana pembelian saham sebesar 30,01 persen tersebut, saat ini KVision sedang dalam proses FPT pada OJK Pengawas Perbankan,” tulis prospektus ringkas perseroan.
Sebagaimana diketahui, Bank Maspion menawarkan sebanyak-banyaknya 2,28 miliar saham atau sekitar 33,97% dari modal ditempatkan. Aksi ini dilakukan dalam rangka penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu II (HMETD II).
Saham yang ditawarkan dalam HMETD II ini senilai Rp100 per saham. Adapun perseroan menjelaskan, rencana penggunaan hasil HMETD II ini akan dialokasikan pada dua pos.
Pertama, sekitar 92% akan dipergunakan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan dalam meningkatkan penyaluran jumlah kredit atau pinjaman. Kedua, sekitar 8% akan dipergunakan untuk investasi di infrastruktur teknologi informasi
Sebagai informasi, Bank Maspion mencetak laba tahun berjalan senilai Rp66,99 miliar sepanjang 2020. Laba tersebut 12,1% year on year (yoy) dibandingkan dengan 2019 sebesar Rp59,75 miliar.