Bakal Saingi Industri Fintech Kredit Online, Apa Kelebihan Neo Bank?
Neo Bank mampu menjalankan bisnis perbankan seperti menghimpun dana masyarakat sekaligus menyalurkan kredit melalui platform digital layaknya fintech lending.
JAKARTA – Industri jasa keuangan Tanah Air kembali diramaikan dengan kehadiran Neo Bank. Lembaga jasa keuangan perbankan ini akan menjadi pesaing berat fintech.
Pasalnya, Neo Bank mampu menjalankan bisnis perbankan seperti menghimpun dana masyarakat sekaligus menyalurkan kredit melalui platform digital layaknya fintech lending.
Neo Bank mampu menjalankan fungsi intermediasi tanpa perlu membuat kehadiran fisik di daerah operasional. Bahkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diketahui tengah menyusun regulasi terkait Neo Bank.
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Nvidia Tanam Uang Rp1,4 Triliun Demi Bangun Superkomputer
- Facebook Lakukan Pengujian, Oculus VR Bakal Tak Lagi Bebas Iklan
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Aviliani mengatakan, kemunculan Neo Bank siap menyaingi bisnis dan perusahaan keuangan berbasis teknologi alias fintech.
“Neo Bank menawarkan berbagai layanan keuangan bank, namun serba digital tanpa harus ke kantor cabang,” ujarnya melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa 1 Desember 2020.
Menurutnya, Neo Bank di masa depan bisa menyaingi fintech karena memiliki banyak kelebihan. Tidak hanya dapat memberikan layanan pembayaran atau peminjaman saja seperti fintech, Neo Bank bisa melakukan keduanya sekaligus layaknya bank konvensional.
Selain itu, wanita yang karib disapa Avi ini bilang bahwa Neo Bank bisa menyaingi fintech karena unggul dalam hal penghimpunan dana yang tidak dimiliki perusahaan fintech.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- Tandingi Telkomsel dan Indosat, Smartfren Segera Luncurkan Jaringan 5G
- Bangga! 4,8 Ton Produk Tempe Olahan UKM Indonesia Dinikmati Masyarakat Jepang
Fintech tanpa kerja sama dengan bank tidak akan mudah. Meskipun saat ini menjamur, kata Avi, namun eksistensi fintech lending tidak bisa cepat membesar.
Sementara, baginya Neo Bank sangat mungkin bisa berkembang pesat karena sistem dasarnya berupa bank yang bisnisnya sudah lazim di masyarakat.
“Hanya saja, tantangannya, yaitu modal atau investasi untuk pengembangan sistem. Investasi ini ada yang mampu, ada yang masih cari,” tutur Avi.
Neo Bank Pelat Merah
Salah satu bank konvesional yang dikenal sudah memiliki konsep neo bank ialah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melalui layanan Mandiri Online miliknya.
Singkat kata, Neo Bank Mandiri merupakan teknologi finansial atau fintech namun berbadan usaha perbankan.
Dengan infrastruktur yang lengkap, bank pelat merah ini dapat memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah untuk melakukan transaksi dari sisi kebutuhan finansial secara digital.
- Kisah Sukses UMKM: Kawan Motor, Bengkel Raup Pelanggan Instagram
- Ide Bisnis Menguntungkan Jelang Lebaran yang Ramai Diburu Pembeli
- Kisah Sukses UMKM: G-Shock Harga Miring? Coba ke Mons_Watch!
Selain itu, Bank Mandiri juga telah meluncurkan layanan open banking, yakni Mandiri Application Programming Interface (API).
Layanan ini diyakini dapat mempermudah nasabah mitra perusahaan berbasis teknologi untuk mengintegrasikan produk dan layanan Bank Mandiri dalam proses bisnis mereka. (SKO)