<p>Anindya Novyan Bakrie yang sempat menjadi Komisaris Utama PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) / Bakrieglobal.com</p>
Industri

Bakrie Telecom Disuspensi Bertahun-tahun, BTEL Terancam Ditendang BEI

  • PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) terancam dikeluarkan dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI) alias delisting akibat perusahaan terus merugi disertai utang yang menggunung. Bahkan, BTEL telah disuspensi selama hampir dua tahun terakhir.

Industri
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) terancam dikeluarkan dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI) alias delisting akibat perusahaan terus merugi disertai utang yang menggunung. Bahkan, BTEL telah disuspensi selama hampir dua tahun terakhir.

Dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Rabu 20 Januari 2021, saham BTEL telah dibekukan dari pasar modal sejak 27 Mei 2019 lalu. Pihak BEI juga telah mengingatkan investor terkait potensi delisting saham BTEL.

Berdasarkan Peraturan Bursa tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatan Kembali (Relisting) Saham disebutkan, BEI dapat menghapus saham perusahaan tercatat.

Hal ini dapat terjadi apabila saham perusahaan tercatat di suspensi di pasar reguler dan pasar tunai atau hanya diperdagangkan di pasar negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan kuartal III-2020, Bakrie Telecom mengalami rugi bersih sebesar Rp60,17 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya, BTEL masih mencatatkan laba bersih sebesar Rp7,17 miliar.

Sejalan dengan hal tersebut, pendapatan usaha juga tergerus menjadi Rp8,1 miliar. Ambles sekitar 26,7% dibandingkan dengan September 2019 sebesar Rp10,27 miliar.

Yang paling parah, perusahaan mencatat ekuitas negatif sebanyak Rp9,67 triliun pada triwulan ketiga 2020. Sedangkan, arus kas dan setara kas hanya Rp305 juta.

Adapun susunan pemegang saham BTEL terakhir yaitu PT Huawei Tech Investment dengan kepemilikian saham sebesar 16,8%, dan 13,6% digenggam PT Mahindo Agung Sentosa. Disusul PT Era Bhakti Persada dengan 5,5% kepemilikan saham.

Kepemilikan asing sebanyak 6% dimiliki oleh Raiffeisen Bank International s/a Best Quality Global Ltd. Sedangan, induk usaha Grup Bakrie, PT Bakrie and Brothers Tbk yang merupakan afiliasi BTEL mempunyai 0,1% saham. Sisanya sebanyak 58% digenggam investor publik. (SKO)