Balas Insiden Ledakan Nord Stream, Sekutu Putin Sebut Rusia Bisa Hancurkan Kabel Telekomunikasi Bawah Laut Ukraina
- Dmitry Medvedev mengatakan pada bahwa tidak ada alasan bagi Moskow untuk tidak menghancurkan kabel komunikasi bawah laut milik Ukraina.
Nasional
MOSKOW- Seorang sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin sekaligus Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev mengatakan pada bahwa tidak ada alasan bagi Moskow untuk tidak menghancurkan kabel komunikasi bawah laut milik Ukraina.
Pernyataan tersebut dilontarkan mengingat apa yang disebut sebagai adanya keterlibatan Barat dalam ledakan pipa Nord Stream.
Sebagaimana diketahui, Pada September tahun lalu, Pipa Nord Stream 2 yang melintasi perairan Denmark mengalami penurunan tekanan yang tajam pada kedua jalur pipa. Setelah dilakukan penyelidikan, seismolog mendeteksi ledakan sehingga memicu gelombang spekulasi tentang sabotase ke salah satu koridor energi terpenting Rusia.
Hingga saat ini, masih belum jelas apa yang sebetulnya terjadi di balik insiden ledakan. Namun, pemerintah Barat membantah terlibat.
Beberapa pejabat AS dan Eropa bahkan mengatakan bahwa Rusia yang harus disalahkan karena meledakkan pipanya sendiri. Oleh Putin, hal ini dinilai sebagai sebuah interpretasi yang dianggap bodoh.
Dalam beberapa bulan terakhir, surat kabar AS termasuk The Washington Post , The New York Times dan The Wall Street Journal melaporkan bahwa Badan Intelijen Pusat AS mengetahui rencana Ukraina untuk menyerang jaringan pipa. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy membantah Ukraina menyerang Rusia.
- Mantap! Bank Mandiri Sabet Gelar Bank BUMN Nomor Wahid versi Forbes
- Admiral Nakhimov, Menunggu Kembalinya Monster Laut Rusia
- China Tegur AS Lewat Telpon Jelang Kedatangan Menteri Luar Negerinya ke Beijing
Tampak Geram
Bicara mengenai keterlibatan Barat yang mengetahui rencana peledakan pipa gas Nordstream, Medvedev mengatakan bahwa Rusia berhak menghancurkan kabel telekomunikasi bawah laut milik Ukraina.
"Jika kita melanjutkan dari keterlibatan negara-negara Barat yang terbukti dalam meledakkan Nord Streams, maka kita tidak memiliki batasanntuk mencegah kita menghancurkan komunikasi kabel dasar laut musuh kita," Medvedev sebagaimana dikutip dari Reuters Rabu, 14 Juni 2023.
Sebagaimana diketahui, kabel bawah laut yang melintasi lautan dunia telah menjadi urat nadi komunikasi global. Kepentingan mereka telah menjadikan mereka fokus persaingan geopolitik yang berkembang antara China dan Rusia di satu sisi dan Amerika Serikat dan sekutu Baratnya di sisi lain.
Rusia telah berulang kali mengatakan Barat, dan khususnya Amerika Serikat dan Inggris berada di balik ledakan Nord Stream. Kremlin berulang kali mengatakan bahwa dunia harus mengetahui kebenaran tentang apa yang terjadi.
Akhir-akhir ini, Moskow telah menuntut penyelidikan internasional atas penghancuran pipa. Perlu diketahui, pipa gas bawah laut merupakan proyek yang dirancang Kremlin untuk menghindari Ukraina dalam mengekspor gasnya di bawah Laut Baltik langsung ke Eropa Barat.
"Akan berguna untuk memikirkan alasan keengganan keras kepala kolektif Barat untuk meluncurkan penyelidikan internasional yang transparan dan objektif di bawah naungan Dewan Keamanan PBB," kata Andrey Ledenev, menteri-konselor di kedutaan Rusia di Washington.