serangan drone.jpg
Dunia

Balas Serangan, Pesawat Nirawak Ukraina Serang Moskow

  • Politisi Rusia menyebut serangan tersebut sebagai yang terburuk sejak Perang Dunia berlangsung.

Dunia

Rizky C. Septania

MOSKOW - Pesawat nirawak Ukraina dilaporkan menyerang Moskow beberapa hari lalu. Politisi Rusia menyebut serangan tersebut sebagai yang terburuk sejak Perang Dunia berlangsung.

Di sisi lain, Ibu Kota Ukraina, Kyiv juga dihujani serangan udara untuk ketiga kalinya selama 24 terakhir.

Mengutip Reuters, Kamis, 1 Juni 2023, serangan yang berlangsung pada Selasa pagi menargetkan beberapa daerah elit di Moskow. Sasarannya termasuk zona barat tempat tinggal Putin.

Setelah adanya serangan pesawat nirawak, Putin kemudian masih berada di Kremlin untuk menerima pengarahan tentang serangan itu.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan ada delapan pesawat nirawak yang dikirim oleh Kyiv. Pesawat tersebut kemudian berhasil ditembak jatuh atau dialihkan.

Namun kabar lain di saluran Telegram  Baza yang terhubung dengan dinas keamanan mengatakan ada lebih dari 25 pesawat terlibat.

Atas serangan tersebut, dua orang terluka. Sementara beberapa blok apartemen dievakuasi untuk jangka waktu tertentu.

Menurut saksi mata, merekamendengar ledakan keras diikuti dengan bau bensin. Beberapa memfilmkan drone yang ditembak jatuh dan kepulan asap.

Perlu dicatat, sejak Rusia mengirim pasukan ke Ukraina Februari tahun lalu, sebagaian besar serangan terjadi di Ukraina. Meski begitu, Rusia melaporkan bahwa telah terjadi beberapa serangan di Wilayahnya.

Salah satu serangan yang paling epik adalah upaya pembunuhan Presiden Vladimir Putin di Istana Kremlin pada awal Mei lalu.

Lebih Serius dibanding Serangan NAZI

Menanggapi serangan pesawat norawak yang dilakukan Ukraina, Anggota parlemen Rusia, Maxim Ivanov menyebutnya sebagai serangan paling serius di Moskow sejak Nazi.

Dalam pernyataannya, Ia  mengatakan tidak ada warga negara yang dapat menghindari "realitas baru".

"Anda akan mengalahkan musuh sebagai satu kepalan tangan dengan Tanah Air kita, atau rasa malu yang tak terhapuskan dari kepengecutan, kerja sama dan pengkhianatan akan menelan keluargamu," katanya.

Awal bulan ini, dua pesawat tak berawak meledak di atas Kremlin dalam serangan yang juga dituding Rusia dilakukan oleh Kyiv dan dikatakan ditujukan kepada Putin.

"Sabotase dan serangan teroris di Ukraina hanya akan meningkat," kata anggota parlemen Rusia lainnya, Alexander Khinshtein. Ia bahkan menyuarakan bahwa penguatan pertahanan harus dilakukan secara radikal.

Atas serangan yang dilangsungkan, Pembantu presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak membantah Kyiv terlibat langsung dalam penargetan Moskow.

Meski membantah, Ia mengaku senang melihat serangan yang terjadi di Moskow dan berharap lebih banyak serangan yang akan datang di masa depan.

Tapak tilas mengenai perang yang sudah berlangsung selama setahun ini, pasukan Rusia diketahui  menduduki beberapa wilayah Ukraina timur.

Hingga saat ini, perang telah menewaskan puluhan ribu, menumbangkan jutaan orang, menghancurkan kota-kota menjadi reruntuhan dan menyebabkan kekacauan dalam ekonomi global.

Kondisi Ukraina Pasca Serangan

Serangan udara yang dilontarkan oleh Rusia dalam 24 jam terakhir disebut telah menewaskan 4 orang. Selain itu, ada 34 orang yang terluka termasuk diantaranya dua orang anak.

"Rusia sedang mencoba untuk menghancurkan kami dan menghancurkan keinginan kami. Untuk menghilangkan tidur warga yang damai dan mencegah kami, sektor keamanan dan pertahanan, dari persiapan untuk melaksanakan tugas-tugas penting," kata Menteri Dalam Negeri Ukraina Ihor Klymenko.

Lebih lanjut, Ukraina mengatakan bahwa Pasukan Pertahanan Ukraina mengatakan mereka menembak jatuh lebih dari 20 drone Shahed buatan Iran.

Bombardir Rusia

Dalam sebuulan belakangan, Rusia tercatat telah menyerang Kyiv 17. Serangan tersebut dilakukan dengan pesawat nirawak atau rudal. Selain itu, mayoritas serangan dilakukan pada malam hari.

Serangan tersebut dilakukan untuk merusak keinginan warga Ukraina untuk berperang setelah lebih dari 15 bulan perang.

Ukraina sendiri masih bertahan meski negaranya dibombardir. Ia mengatakan bahwa pertahanan anti-rudal Patriot yang dipasok AS mencapai tingkat intersepsi 100%.

Lebih lanjut Kyiv menjanjikan serangan balasan yang didukung dengan senjata Barat. Ukraina terus mencoba mengusir penjajah Rusia dari wilayah yang direbut dalam apa yang dikatakan sebagai operasi militer khusus gadungan Moskow untuk "denazifikasi" tetangganya dan melindungi penutur bahasa Rusia.