Bali Berstatus Siaga Darurat Kekeringan Hingga 14 Hari ke Depan
- Bali baru saja ditetapkan dengan status siaga darurat kekeringan untuk 14 hari kedepan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya. Mahendra menyebut penetapan ini dilakukan merespon kondisi bencana kebakaran dan kekeringan yang tengah terjadi di Bali belakangan ini.
Nasional
JAKARTA - Bali baru saja ditetapkan dengan status siaga darurat kekeringan untuk 14 hari kedepan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.
Mahendra menyebut penetapan ini dilakukan merespon kondisi bencana kebakaran dan kekeringan yang tengah terjadi di Bali belakangan ini.
“Dengan melihat perkembangan situasi yang ada, untuk perlindungan masyarakat dan meningkatkan kesiapsiagaan, serta memudahkan akses, kami sepakat menetapkan 14 hari kedepan status siaga darurat mulai hari ini,” kata Mahendra dikutip dari Antara.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Pemprov Bali ini menyampaikan selama 14 hari ke depan mereka akan berupaya mempercepat pemadaman api yang sedang terjadi. Termasuk menyalurkan bantuan kepada daerah-daerah yang sedang dalam kondisi krisis air bersih atau kekeringan.
- Indonesia Mampu Jadi Pusat Pengembangan Produk Halal Dunia
- Kementerian ESDM Sebut Nikel Pikat Investor, Bagaimana Potensinya?
- Jokowi Minta BRI Tidak Dipolitisasi
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin mengatakan dalam upaya penanganan darurat bencana tersebut, pihaknya memiliki dua permohonan yaitu pertama permohonan kelengkapan alat untuk penanganan kedaruratan kekeringan di seluruh Bali.
Permohonan kedua adalah agar ditetapkannya teknologi modifikasi cuaca (TMC) mengingat berdasarkan data BMKG Wilayah III Denpasar terdapat tiga kecamatan di Provinsi Bali yang lebih dari 94 hari berstatus hari tanpa hujan (HTH).
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meminta agar daerah segera mengajukan peralatan yang dibutuhkan.
Suharyanto menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu pesawat yang saat ini sedang difokuskan untuk menangani bencana di daerah lain.
“Sebagai informasi BNPB ini sudah melaksanakan TMC 3 bulan terakhir terus menerus, permasalahannya itu di sarana prasarananya, jadi per hari ini kita hanya punya lima pesawat, itu pun lima dari swasta. Lima pesawat itu fokus ke Kalimantan dan Sumatera, sekarang kita fokus ke Riau dan Sumatera Selatan, setelah reda kita laksanakan di Bali ya,” katanya.
Kebakaran TPA Suwung, Denpasar
Kebakaran yang melanda TPA Suwung Denpasar telah terjadi sejak Kamis, 12 Oktober 2023. Adapun pemicu kebakaran diduga karena teriknya sinar matahari dan gas metan yang dihasilkan dari tumpukan sampah.
Informasi ini disampaikan oleh Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi Kamis, 12 Oktober 2023.
“Penyebab kebakaran diperkirakan dari panasnya tumpukan sampah dan gas metan yang dihasilkan sehingga berpotensi mengeluarkan api,” terangnya.