Bali Dibuka untuk Turis Asing, AP I Siapkan Simulasi Penerbangan di Bandara Ngurah Rai
- Pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali melakukan simulasi penerbangan internasional.
Nasional
JAKARTA - Pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali bersama sejumlah stakeholder penerbangan dan pariwisata setempat melakukan simulasi penerbangan internasional. Hal ini untuk memastikan kesiapan bandara tersebut menjelang pembukaan kembali untuk penerbangan internasional pada 14 Oktober.
"Hari ini kami melaksanakan simulasi secara nyata untuk menguji standar operasional prosedur yang sudah ditetapkan," ujar Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto, Sabtu, 9 Oktober 2021.
Simulasi dilakukan dengan melibatkan 90 peserta yang merupakan komunitas bandara yang terdiri atas 88 dewasa dan dua anak. Awalnya, penumpang disimulasikan datang dari Bandara Incheon, Korea Selatan.
- Bukan di LK21 dan Drakorindo, Ini Dia Link Nonton Drakor One The Woman Gratis dan Legal!
- Pendanaan Tembus Rp41,7 Triliun, Ini Loh Keuntungan Pakai Fintech Syariah
- Alhamdulillah.. Arab Saudi Buka Kembali Umrah untuk Jemaah Indonesia
Mereka menjalani seluruh prosedur yang telah ditetapkan sesuai SOP kedatangan penumpang dari luar negeri di Bandara Ngurah Rai. Begitu mendarat dan tiba di terminal kedatangan, para penumpang harus melewati prosedur pengecekan suhu tubuh melalui thermal scanner.
Penumpang dengan suhu badan 38 derajat celcius atau lebih rendah, dapat melanjutkan proses selanjutnya. Sedangkan mereka yang suhu badannya di atas 38 derajat celcius, diarahkan menuju ruang pemeriksaan lanjutan.
Apabila hasil observasi menunjukkan sehat, penumpang tersebut dapat melanjutkan proses berikutnya. Sebaliknya, apabila hasil observasi menunjukkan yang bersangkutan tidak sehat, akan dirujuk ke rumah sakit untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Tahap berikutnya adalah konter registrasi, di mana para penumpang akan dilayani oleh petugas dari Satgas COVID-19. Mereka melakukan input data dan petugas melakukan kontrol data serta print barcode.
Lanjut pada proses berikutnya, penumpang harus melewati pemeriksaan dokumen kesehatan dan hotel karantina yang dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dengan melakukan barcode tapping.
Selanjutnya, para penumpang diarahkan untuk menjalani pemeriksaan RT-PCR di 20 bilik yang telah disiapkan pengelola bandara dan kemudian penumpang menuju konter imigrasi untuk pemeriksaan dokumen keimigrasian dan pemindaian barcode electronic customs declaration oleh petugas Bea Cukai.
Setelah itu, para penumpang ditempatkan di holding area selama menunggu hasil RT-PCR sebelum bisa meninggalkan kawasan bandara untuk menuju hotel karantina. Di ruang tunggu ini juga akan dilakukan pendataan oleh pihak hotel karantina yang diperkirakan membutuhkan waktu 60 menit.
Belum Ada Permintaan Penerbangan
Sementara itu, PT Angkasa Pura I (Persero) sebagai pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali siap melayani kembali penerbangan internasional di bandara itu yang rencananya akan mulai dibuka pada 14 Oktober mendatang.
Wendo Asrul Rose mengatakan, pihaknya berharap prosedur penerbangan internasional yang sudah disimulasikan itu dalam pelaksanaannya dapat diterapkan secara konsisten.
"Dalam pelaksanaannya konsistensi dan koordinasi harus berjalan dengan baik sehingga pada saat kita sudah buka benar-benar bisa terlaksana," katanya.
Ia menambahkan, hingga saat ini pihaknya belum menerima permintaan penerbangan dari maskapai pada 14 Oktober.
Menurut dia, hal itu karena setelah diumumkan bahwa Bandara Bali kembali dibuka untuk penerbangan internasional, maskapai masih memerlukan waktu untuk melakukan sosialisasi kepada pelanggan.
"Namun saya yakin, yang terkait dengan (penerbangan) charter mungkin segera. Cuma waktunya kami belum dapat pastikan," ungkap Wendo Asrul Rose.