<p>Surya Air, maskapai penerbangan milik PT Gudang Garam Tbk. di Kediri, Jawa Timur. / Suryaair.co.id</p>
Industri

Bandara Dhoho Masih Dibangun, Gudang Garam Tambah Modal Rp1 Triliun

  • Manajemen Gudang Garam menyiapkan anggaran dari kas internal Rp6 triliun-Rp9 triliun khusus untuk membangun bandara ini. Bandara Dhoho Kediri rencananya akan dibangun di Desa Grogol, Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri.

Industri
Issa Almawadi

Issa Almawadi

Author

JAKARTA – Emiten rokok PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) semakin serius mengembangkan proyek Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur melalui PT Surya Dhoho Investama.

Bahkan perusahaan rokok milik milik konglomerat terkaya di Jawa Timur dan paling tajir ke-4 di Indonesia versi majalah Forbes 2019, Susilo Wonowidjojo ini kembali merogoh kocek lebih dalam.

Melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 4 Juni 2020, Gudang Garam mengumumkan suntikan modal setara Rp1 triliun untuk Surya Dhoho. Melalui suntikan ini, modal ditempatkan dan disetor pada Surya Dhoho menjadi Rp4 triliun dari sebelumnya Rp3 triliun.

“Penempatan modal ditempatkan dan disetor Surya Dhoho tidak memiliki dampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan,” ungkap Corporate Secretary Gudang Garam Heru Budiman, Kamis, 4 Juni 2020.

Dengan suntikan terbaru, struktus modal dasar Surya Dhoho menjadi Rp5 triliun. Adapun modal ditempatkan dan disetor Surya Dhoho setara dengan 4 juta saham dengan nilai nominal Rp1 juta per saham.

Sementara dari sisi kepemilikan, Gudang Garam memiliki 99,9% atau 3.999.999 saham Surya Dhoho atau setara dengan Rp3,99 triliun. Sementara sisanya 0,1% dimiliki PT Suryaduta Investama atau satu saham setara Rp1 juta.

Seperti diketahui, Gudang Garam bakal merealisasikan pembangunan Bandara Dhoho Kediri dengan merogoh kocek Rp6 triliun-Rp9 triliun. Bahkan, perseroan sudah melakukan pemasangan tiang pancang (groundbreaking) pembangunan Bandara Dhoho pada 15 April 2020.

Heru pernah menyampaikan, Bandara Dhoho dicanangkan oleh emiten rokok bersandi saham GGRM tersebut untuk melayani masyarakat Indonesia, khususnya Kediri dan sekitarnya. Bandara ini, kata dia, diharapkan dapat berkontribusi terhadap percepatan pembangunan dan pengembangan Kediri dan Jatim.

“Pembangunan Bandara Dhoho merupakan investasi jangka panjang secara nasional,” kata dia.

Manajemen Gudang Garam menyiapkan anggaran dari kas internal Rp6 triliun-Rp9 triliun khusus untuk membangun bandara ini. Bandara Dhoho Kediri rencananya akan dibangun di Desa Grogol, Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri.

Keberadaan Bandara Dhoho Kediri ini diharapkan dapat membuka area ke wilayah Tulungagung, Blitar, Ponorogo, Trenggalek, Madium, dan Magetan.

Untuk tahap pertama pembangunan bandara itu akan dibangun dengan luas 13.558 meter persegi (m2) dari luas total lahan bandara hampir 400 hektare, dengan dimensi landas pacu 2.400 meter x 45 meter. (SKO)