Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka (Foto: BJIB.co.id)
Nasional

Bandara Internasional di Kertajati Kerap Disebut Mangkrak, Begini Tanggapan Manajemen

  • Direktur PT BIJB Muhammad Singgih mengakui bahwa selama pandemi berlangsung dalam kurun waktu dua tahun terakhir, tidak ada aktivitas sama sekali di bandara yang menghabiskan biaya sebesar Rp2,6 triliun untuk pembangunannya.
Nasional
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, kerap disebut-sebut sebagai proyek yang mangkrak. Hal ini membuat pihak manajemen pun akhirnya memberikan tanggapan terkait hal tersebut.

Direktur PT BIJB Muhammad Singgih mengakui bahwa selama pandemi berlangsung dalam kurun waktu dua tahun terakhir, tidak ada aktivitas sama sekali di bandara yang menghabiskan biaya sebesar Rp2,6 triliun untuk pembangunannya.

Namun, Singgih menegaskan bahwa pada bulan Juli ini, pihaknya sudah melayani layanan kargo dengan total muatan sekitar 40-60 ton dalam sehari.

Singgih pun mengumumkan bahwa pihak BIJB menggandeng mitra-mitra strategis seperti maskapai dan perusahaan perjalanan untuk penyediaan layanan umroh dan kargo.

"Tidak lama lagi, (BIJB) akan memberangkatkan umroh di September," ujar Singgih di Hotel Horison Ultima Kertajati dalam acara kumpul media yang diselenggarakan PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) pada hari Rabu, 27 Juli 2022.

Selain itu, untuk jangka panjang, BIJB menargetkan untuk meningkatkan kapasitas layanan kargo hingga 100 ton perhari.

BIJB juga berencana untuk memperluas lahan penyimpanan barang kargo dengan kapasitas hingga 500.000 ton.

BIJB juga bekerja sama dengan Asia Cargo Network (ACN) Group untuk membangun mall dan berkolaborasi dengan PT Jaswita Jawa Barat untuk penyediaan hotel di dalam bandara. Selain itu, BIJB pun berencana untuk membangun e-commerce hub.

Kemudian, melalui kerja sama dengan PT PP Properti Tbk (PPRO), BIJB juga akan membangun klaster business park Aerocity yang didesain sebagai kota kecil yang mandiri dengan fasilitas yang lengkap.

Adapun beberapa fasilitas itu di antaranya hotel bertaraf internasional, fasilitas haji dan umroh, rumah sakit, apartemen, wilayah residensial, gedung perkantoram, serta area logistik dengan total luas sebesar 3.480 hektar.

"Pemerintah juga support kita dalam berinisiatif untuk menjalin kemitraan-kemitraan strategis," papar Singgih.

Vice President of Commercial and Technical BIJB pun mengatakan, untuk saat ini, bandara yang sudah menjalani operasi komersil sejak Mei 2018 ini memang belum memberikan layanan secara maksimal karena belum tersambungnya tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).

Namun, Ari menekankan bahwa proses pengembangan bandara terus digenjot, khususnya untuk layanan kargo dan ibadah umroh atau haji. Maka dari itu, BIJB pun terus melakukan pengembangan dan peningkatan untuk mencapai target kapasitas layanan kargo sebanyak 3.000 ton untuk setiap bulannya.

"Kertajati tidak mangkrak, saya rasa fasilitas, termasuk terminal, masih terawat dan bersih. Semua sistem masih bekerja dengan baik. Ketika nanti operasinya sudah siap untuk berjalan secara maksimal, kami sangat-sangat siap," ujar Ari.

Tol Cisumdawu direncanakan untuk beroperasi pada Desember 2022. Ari dan BIJB yakin bahwa target 1,7 juta penumpang dalam setahun operasi bisa tercapai.

Sebagai informasi, bandara internasional di Kertajati merupakan salah satu megaproyek yang mulai beroperasi di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

BIJB memiliki lahan seluas 1.800 hektare dan menjadi bandara terbesar kedua setelah Soekarno-Hatta yang memiliki lahan seluas 2.137,82 hektare.

Meski demikian, bandara ini kerap kali dikomentari sebagai proyek yang terbengkalai karena minimnya aktivitas.