<p>Progres pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga / Foto: Facebook @purwokerto.gallery.ssc </p>
Nasional

Bandara Soedirman Purbalingga Beroperasi Lebaran 2021

  • Bandara Jenderal Besar Soedirman di Wirasaba, Purbalingga, Jawa Tengah diharapkan dapat segera beroperasi saat Lebaran 2021.

Nasional
Sukirno

Sukirno

Author

PURWOKERTO – Bandara Jenderal Besar Soedirman di Wirasaba, Purbalingga, Jawa Tengah diharapkan dapat segera beroperasi saat Lebaran 2021.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan beroperasinya Bandara Soedirman dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan mendorong ekonomi di Purbalingga.

“Harapan kami saat Lebaran 2021 ini bandara sudah bisa beroperasi. Dengan demikian kemanfaatannya dapat dirasakan dalam mendorong aktivitas sosial dan ekonomi di wilayah Kabupaten Purbalingga dan sekitarnya,” katanya di Purbalingga, dilansir Antara, Senin, 18 Januari 2021, usai rapat dengan jajaran Kementerian Perhubungan yang dilakukan melalui fasilitas video conference.

Dalam rapat tersebut bupati meminta kepada Kementerian Perhubungan untuk mendorong para pihak yang terkait dengan pemenuhan persyaratan operasional bandara.

“Mengingat fasilitas bandara yang terbangun baru fasilitas sisi udara, kami juga berharap Menteri Perhubungan untuk dapat mendorong pihak Angkasa Pura II agar dapat melengkapi fasilitas bandara sisi darat berupa terminal, tempat parkir, landmark, pintu gerbang bandara dan fasilitas lainnya,” katanya.

Bupati menambahkan dalam rapat tersebut pihak Kementerian Perhubungan sebagaimana disampaikan Menhub Budi Karya Sumadi menargetkan pada tahun ini bandara sudah bisa beroperasi.

Sementara itu berdasarkan informasi dari PT Angkasa Pura II (Persero) yang diterima Pemkab Purbalingga diketahui bahwa per tanggal 10 Januari 2021 progres pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman telah mencapai 83,8%.

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Purbalingga pada tahun 2021 akan fokus pada upaya pemulihan ekonomi di wilayah setempat yang terdampak oleh pandemi COVID-19.

“Mudah-mudahan dengan adanya Bandara Jenderal Besar Soedirman tersebut nantinya bisa berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat di wilayah ini. Dengan adanya bandara tersebut pemerintah kabupaten berharap bahwa nantinya akan semakin banyak wisatawan yang datang berkunjung ke Purbalingga. Tentunya sektor wisata juga perlu digarap dengan optimal untuk menunjang keberadaan bandara ini,” katanya.

Keberadaan bandara juga diharapkan akan dapat meningkatkan minat investor untuk menjalankan usahanya di Purbalingga.

Bupati juga meminta kesiapan dari seluruh jajaran pemkab Purbalingga untuk bersiap menyongsong kehadiran bandara baru dengan meningkatkan integritas dan juga pelayanan.

“Harapannya adalah dengan adanya kemudahan dan integritas pelayanan publik mampu menarik investor untuk berusaha di Purbalingga,” katanya.

Bupati juga mengatakan di tengah pandemi COVID-19 yang masih terjadi saat ini, upaya penanganan wabah perlu dilakukan beriringan dengan upaya pemulihan ekonomi.

Karena itulah pihaknya berharap Bandara Jenderal Besar Soedirman di Wirasaba, dapat segera beroperasi dalam waktu dekat guna mendukung upaya pemulihan ekonomi.

Desain Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga / Dok. Angkasa Pura II
Desain Bandara

Konsep desain terminal Bandara Jenderal Besar Soedirman yang diajukan terinspirasi Gunung Slamet dan Sungai Serayu. Gunung Slamet adalah gunung yang mempersatukan Kabupaten Purbalingga dengan kabupaten di sekitarnya. Sementara itu, Sungai Serayu bagi masyarakat Banyumas memiliki makna sangat penting yang terkait dengan alam semesta.

Gunung Slamet ditransformasikan menjadi bentuk atap Joglo di tengah gedung terminal penumpang. Keseluruhan konsep desain ini disebut sebagai Dynamic meets Geometric.

Desain terminal penumpang juga mengadopsi warna tembaga pada pagar pendopo khas Purbalingga, serta warna natural dari kondisi alam Purbalingga. Selain itu, interior terminal diperkaya dengan ornamen ukiran khas Purbalingga, motif Batik Gowa Lawa, serta kerajinan Wayang Suket.

Tidak lupa, konsep interior mengusung bentuk tandu yang diadaptasi menjadi geometris. Tandu adalah simbol daya juang Jenderal Besar Soedirman yang pantang menyerah saat bergerilya. Sementara Sungai Serayu ditransformasikan menjadi bentuk lengkung sebagai atap di sisi kiri dan kanan.

Awalnya, Menhub Budi Karya menargetkan pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, tahap I selesai pada April 2020. Bandara yang semula adalah Pangkalan Udara TNI AU Wirasaba ini, sesuai instruksi presiden awal 2016, statusnya berubah menjadi bandara yang melayani penerbangan sipil (komersial).

Bandara Jenderal Besar Soedirman tahap 1 yang dibangun oleh Angkasa Pura II ini akan memiliki landasan pacu (runway) sepanjang 1.600 meter yang bisa didarati pesawat jenis twin propeller seperti ATR 72-600, apron seluas 6.432 M2, taxiway 165 x 18 meter dan luas terminal 3.600 M2 yang mampu menampung kapasitas hingga 300.000 penumpang per tahunnya.

Ke depannya, runway bandara tersebut rencananya akan dikembangkan hingga 2.400 meter dan lebar 45 meter yang bisa didarati oleh pesawat yang lebih besar seperti jenis Boeing 737.

Bandara Panglima Besar Jenderal Soedirman dibangun dalam rangka mempercepat pertumbuhan perekonomian, perdagangan, dan pariwisata serta melayani dan mempermudah aksesibilitas masyarakat di wilayah Provinsi Jawa Tengah bagian barat, yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Cilacap, Banyumas, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Tegal, dan Pemalang. (SKO)