Bangun 25.157 Unit Biodigester, Program Biru Telan Biaya Rp200 Miliar

JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan, hingga saat ini total unit biodigester yang dibangun lewat program Biogas Rumah (Biru) mencapai 25.157 unit.

Kolaborasi yang dijalankan bersama pemerintah Belanda melalui Hivos ini menghabiskan dana mencapai lebih dari Rp200 miliar.

• 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
• PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
• Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, program ini menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mencapai target Energi Baru Terbarukan (EBT) 23% pada 2025.

“Program BIRU menyediakan akses energi bersih dan terjangkau melalui pengembangan biogas,” mengutip keterangan tertulis, Rabu, 24 Maret 2021.

Sejak diluncurkan kali pertama pada 2009, tutur Dadang, program Biru telah menjangkau lebih dari 119.000 orang penerima manfaat.

Menurutnya, ini berdampak terhadap penghematan pembelian LPG 3 kilogram (kg), pembelian pupuk kimia, dan pendapatan dari bisnis bioslurry atau pupuk alami.

Dadan bilang, ia menggunakan pendekatan konsep ekonomi sirkular, yang menghubungkan pemanfaatan limbah organik, akses EBT, dan ketahanan pangan.

Adapun dari sisi lapangan pekerjaan, program Biru diklaim telah menghasilkan 1.444 Usaha Kecil Menengah (UKM) mitra konstruksi.

Di samping itu, program Birudi sebut mengutamakan pengolahan sampah sehingga biogas dapat berkontribusi pada pengurangan limbah dan emisi karbon.

Saat ini, kata dia, mitra program ini terdiri dari 34 koperasi dan credit union (CU) yang telah menyalurkan pembiayaan biogas kepada masyarakat di tingkat tapak. Hingga akhir 2019, secara kumulatif jumlah emisi yang berhasil diturunkan sebesar 370.000 ton CO2e.