<p>Surya Air, maskapai penerbangan milik PT Gudang Garam Tbk. di Kediri, Jawa Timur. / Suryaair.co.id</p>
Industri

Bangun Bandara Dhoho Kediri, Ini Daftar Anak Usaha Gudang Garam Terkait

  • Pembangunan Bandara Dhoho di Kediri bukan jadi pertama kalinya Gudang Garam mencoba peruntungan di bisnis penerbangan.
Industri
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – PT Gudang Garam Tbk (GGRM) baru saja menyuntikkan modal Rp1 triliun ke anak usahanya PT Surya Dhoho Investama (SDHI). SDHI merupakan perusahaan yang akan mengembangkan Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur.

Ini membuat modal ditempatkan dan disetor dalam SDHI naik menjadi Rp6 triliun dari sebelumnya Rp5 triliun. Gudang Garam sendiri tercatat memiliki 99,99% saham SDHI.

Corporate Secretary Gudang Garam Heru Budiman mengatakan penyetoran modal ini akan dilakukan bertahap dengan penyetoran awal sebesar Rp100 miliar dilakukan pertama kali pada 20 September 2021.

“Sisanya disetor secara bertahap untuk seluruhnya paling lambat Desember 2021,” ujar Heru dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Selasa, 21 September 2021.

Heru menjelaskan transaksi afiliasi ini bertujuan untuk mendukung kelanjutan proses pembangunan Bandar Udara Terpadu di Kediri, Jawa Timur. Gudang Garam memang membangun bandara tersebut lewat SDHI.

Gudang Garam sendiri berencana meningkatkan modal ditempatkan dan disetor SDHI hingga Rp8 triliun untuk keperluan pembangunan bandara. Meski begitu, Gudang Garam tidak memberi tahu kapan penyetoran modal selanjutnya untuk mencapai target tersebut.

Dalam paparan publik beberapa waktu lalu, Gudang Garam sendiri masih dalam tahap pembebasan lahan untuk pembangunan Bandara Dhoho. Bandara yang ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) ini ditargetkan selesai pada 2023.

Direktur Gudang Garam Istata Taswin Siddharta mengatakan pihaknya belum mendapat keputusan dari pemerintah mengenai jangka waktu konsesi. Menurutnya, jangka waktu konsesi ideal adalah lebih dari 50 tahun. Ini agar Gudang Garam bisa mencapai Break Even Point (BEP).

"Akan tetapi, jangka waktu untuk mencapai BEP sangat tergantung dari perkembangan daerah dan tingkat trafik bandara itu sendiri. Kalau trafiknya bisa banyak naik, mungkin di bawah 50 tahun sudah bisa BEP," jelas Istata.

Anak Usaha Terkait

Pembangunan Bandara Dhoho di Kediri ini bukan jadi pertama kalinya Gudang Garam mencoba peruntungan di bisnis penerbangan. Perusahaan rokok milik konglomerat Susilo Wonowidjojo ini tercatat memiliki PT Surya Air dan Galaxy Prime Ltd. yang bergerak di bidang penerbangan.

Surya Air merupakan anak usaha Gudang Garam di bisnis penyewaan helikopter. Berdiri sejak 2010, Surya Air memiliki 6 tipe helikopter yang bisa disewa. Dalam situs resminya, Surya Air sudah pernah bermitra dengan Airbus Helicopters, Safran, PremiAir, WiseAir, Gallagher, dan IBS Group.

Sementara itu, Galaxy Prime Ltd merupakan perusahaan penyewaan pesawat terbang. Perusahaan ini dibangun pada 2015 dan berkedudukan di negara surga pajak British Virgin Islands. Gudang Garam tercatat memiliki 100% saham di perusahaan ini.

Lalu, Gudang Garam juga memiliki PT Surya Kertaagung Toll yang telah mengajukan prakarsa untuk pembangunan Tol Kediri-Tulungagung yang diperkirakan memiliki panjang 37 kilometer. Dalam pemberitaan terakhir, masih dilakukan pembebasan untuk tol yang ditargetkan selesai pada 2023 ini.

Beberapa pihak menilai tol ini nantinya akan menghubungkan beberapa daerah di Jawa Timur ke Bandara Dhoho yang sedang Gudang Garam bangun di Kediri.

Masih berhubungan dengan bandara dan penerbangan, Gudang Garam juga memiliki anak usaha di bidang pariwisata yaitu PT Surya Wisata. Surya Wisata sudah ada sejak 1988 dan dimiliki Gudang Garam lewat anak usahanya PT Graha Surya Media. 

Graha Surya Media merupakan anak usaha Gudang Garam di bidang media dan hiburan. Perusahaan yang ada sejak 2013 ini biasanya mengadakan konser yang disponsori oleh Gudang Garam, seperti konser InterAction atau Pentas Patra.