<p>Surya Air, maskapai penerbangan milik PT Gudang Garam Tbk. di Kediri, Jawa Timur. / Suryaair.co.id</p>
Korporasi

Bangun Bandara Dhoho, Konglomerat Pemilik Rokok Gudang Garam Siapkan Duit Rp8 Triliun

  • Emiten rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) milik konglomerat Susilo Wonowidjojo akan melakukan penambahan modal untuk pembangunan Bandara Dhoho Kediri secara bertahap hingga mencapai Rp8 triliun sepanjang tahun ini.

Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Emiten rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) milik konglomerat Susilo Wonowidjojo akan melakukan penambahan modal untuk pembangunan Bandara Dhoho Kediri secara bertahap hingga mencapai Rp8 triliun sepanjang tahun ini.

Kali ini, Gudang Garam menyuntik modal usaha pada anak usahanya PT Surya Dhoho Investama (SDHI) sebanyak Rp1 triliun. Dana tersebut ditukar dengan 1 juta lembar saham baru yang dikeluarkan oleh SDHI.

Sekretaris Perusahaan Gudang Garam, Heru Budiman mengatakan bahwa rencana transaksi tersebut bertujuan untuk meningkatkan modal SDHI dalam pembangunan Bandara Terpadu Dhoho di Kediri, Jawa Timur.

Dengan adanya transaksi tersebut, maka modal yang ditempatkan GGRM di SDHI yang semula Rp4 triliun, menjadi Rp5 triliun. GGRM sendiri saat ini mengempit 99,99% kepemilikan saham SDHI.

Tak hanya itu, modal dasar SDHI yang saat ini berjumlah Rp5 triliun juga akan ditingkatkan menjadi Rp8 triliun. Perubahan jumlah modal tersebut akan tertuang dalam akta Perubahan Anggaran Dasar SDHI melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

“Penyetoran modal ditempatkan dan modal disetor tersebut akan dilakukan secara bertahap pada tahun 2021. Penyetoran tahap awal akan dilakukan pada tanggal 3 Maret 2021,” kata Heru melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 1 Maret 2021.

Rampung 2021

Pembangunan Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur ditargetkan rampung pada Desember 2021. Groundbreaking pembangunan bandara ini dilakukan pada Rabu, 15 April 2020. Gudang Garam bakal merealisasikan pembangunan Bandara Dhoho Kediri dengan merogoh kocek Rp6 triliun-Rp9 triliun. 

Pembangunannya dilaksanakan oleh PT Surya Dhoho Investama yang 99,99% sahamnya dimiliki oleh perusahaan dengan kode emiten GGRM itu.

Nantinya PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I akan bertindak sebagai mitra operator bandara yang masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) tersebut.

Bandara Kediri direncanakan menjadi gerbang alternatif menuju Jawa Timur selain Bandara Juanda, Surabaya. Pada tahap awal, Bandara Dhoho Kediri rencanyanya akan dibangun seluas 13.558 meter persegi dari total luas lahan bandara 321 hektare.

Bandara ini memiliki kapasitas 1,5 juta hingga 2,5 juta penumpang per tahun. Bandara Dhoho juga dapat menampung delapan pergerakan pesawat pada pada jam sibuk dan dapat menjadi alternatif ketika terdapat gangguan di bandara-bandara Jawa Timur.

Sebagaimana diketahui, GGRM merupakan milik orang terkaya se-Jawa Timur Susilo Wonowidjojo. Dia memiliki GGRM melalui PT Suryaduta Investama dengan total kepemilikan 69,29% atau 666,57 miliar lembar saham dari modal disetor dan ditempatkan perseroan.

Susilo juga memiliki saham atas nama dirinya sendiri dengan porsi 0,09% atau 854 juta lembar. Jika dikalkulasi, maka Susilo memiliki total sebanyak 69,38% atau 667,43 miliar saham GGRM.

Susilo Wonowidjojo dinobatkan oleh majalah Forbes 2020 sebagai orang terkaya keenam di Indonesia. Dia ditaksir memiliki total nilai kekayaan mencapai  US$5,3 miliar atau Rp77,71 triliun. (SKO)