Mother Station  Compressed Natural Gas di Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah milik PT Pertagas Niaga (PTGN)
Industri

Bangun Mother Station di Blora, Subholding Gas Pertamina Perkuat Suplai CNG dan Kondensat di Jawa

  • Mother Station ini nantinya akan mengkompresi gas Pertamina EP Cepu ADK yang berasal dari Lapangan Alas Dara Kemuning (ADK) dengan kapasitas 3,5 MMSFCD hingga 10-12 tahun ke depan.

Industri

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Pemanfaatan energi gas sebagai energi yang ramah lingkungan utamanya bagi industri menjadi prioritas yang dilakukan Grup Pertamina.

PT Pertagas Niaga (PTGN) sebagai bagian dari afiliasi sub holding gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan holding migas Pertamina, saat ini tengah membangun sebuah Mother Station (MS) Compressed Natural Gas (CNG) di Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. 

Mother Station ini nantinya akan mengkompresi gas Pertamina EP Cepu ADK yang berasal dari Lapangan Alas Dara Kemuning (ADK) dengan kapasitas 3,5 MMSFCD hingga 10-12 tahun ke depan. Selain itu, juga menandai pemanfaatan perdana gas yang diproduksi dari sumur PEP C ADK yang disalurkan melalui pipa yang dibangun oleh PT Pertamina Gas (Pertagas). 

Kerja sama dengan Pertagas merupakan bentuk sinergi di lingkungan Grup Pertamina dari sisi hulu hingga hilir. Pembangunan MS ditargetkan akan bisa memenuhi kebutuhan gas alam bagi industri di berbagai penjuru Jawa. PTGN menjadwalkan MS CNG ini beroperasi pada November 2021. 

"PTGN selama ini telah menjadi pemain utama niaga CNG di Pulau Jawa.  Pembangunan MS di Blora ini, kami yakin mampu mensuplai kebutuhan CNG industri lebih luas lagi dengan harga yang lebih kompetitif,” jelas President Director PTGN Linda Sunarti dalam keterangan pers tertulisnya, dikutip Selasa, 7 September 2021.

PTGN juga optimistis bahwa distribusi CNG akan lebih cepat dari sisi waktu dan terjamin kepastian suplainya. Di sisi lain, pembangunan MS akan membuka lapangan kerja baru dan mampu menyerap tenaga kerja lokal. 

Selain produk CNG, residu dari gas PEP C ADK nantinya akan dimurnikan berbentuk cair dan digunakan sebagai kondensat. Produk ini selanjutnya akan menjadi pelarut bagi keperluan industri. 

"Permintaan industri akan kebutuhan kondensat pun saat ini cukup tinggi dan kami percaya diri memenuhi keperluan tersebut sehingga kami mengambil peran dalam kemajuan industri nasional,” tambah Linda. 

Saat ini PTGN telah mensuplai CNG berbagai industri baik di wilayah Pulau Jawa, Kalimantan Timur serta Sumatera Selatan. Suplai CNG menjadi jawaban bagi pemenuhan gas dalam waktu cepat bagi industri yang wilayahnya belum tersambung jaringan pipa gas. Pemanfaatan gas alam sebagai energi bersih ini juga sejalan dengan upaya Pertamina untuk mendorong penurunan emisi.