Industri

Bangun Pabrik Baterai Litium di Bekasi, Realisasi Investasi Hyundai Korea Selatan Capai Rp12 Triliun

  • Bangun pabrik baterai litium 10 gigawatt-jam untuk mobil listrik di Indonesia, realisasi investasi Hyundai Korea Selatan mencapai Rp12 triliun.
Industri
Mutia Yuantisya

Mutia Yuantisya

Author

JAKARTA – Melalui pabrik mobil listrik terintegrasi, Hyundai Korea Selatan berkomitmen menjadikan Indonesia sebagai pusat manufaktur pertama di Asia Tenggara. 

Saat ini, pabrik baterai litium 10 gigawatt-jam untuk mobil listrik Hyundai tengah dibangun di Bekasi, Jawa Barat.

Realisasi investasi Hyundai Korea Selatan telah mencapai Rp12 triliun dengan proses produksi yang dimulai pada Maret 2022. Investasi tersebut dinilai akan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan di masa depan.

Dilansir dari rilis, Jumat, 31 Desember 2021, investasi Hyundai Korea Selatan merupakan salah satu upaya Kementerian Investasi/BKPM dalam mewujudkan Visi Indonesia 2045.

Pasalnya, Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Investasi/BKPM untuk memenuhi target 2022 sebesar Rp1,2 triliun untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA).

Penanaman modal tersebut, dinilai akan memberikan efek ganda seperti mendorong diversifikasi industri, meningkatkan pendidikan, serta pelatihan guna memperkaya kompetensi sumber daya manusia.

Oleh karena itu, Kementerian Investasi/BKPM turut mengundang para investor untuk mendukung kemandirian industri dan transformasi ekonomi.

Mengingat, Indonesia telah berupaya memenuhi target investasi 2021 senilai Rp900 triliun. Namun, realisasi investasi mencapai Rp659,4 triliun atau 73,3 persen dari target selama periode Januari-September 2021.

Kontribusi realisasi investasi terbesar Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berasal dari sektor perumahan, industri, perkantoran, transportasi, pergudangan, telekomunikasi, listrik, gas, air, konstruksi, produksi pangan, pertanian, dan tambang pasir.

Sektor-sektor tersebut berkontribusi sebesar Rp63 triliun atau 19,2 persen dari total kontribusi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Kontribusi realisasi investasi paling besar diperoleh dari proyek yang berlangsung di Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Banten.

Sementara itu, untuk perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA), kontribusi realisasi investasi terbesar berasal dari sektor industri logam dan barang-barang dari bahan logam, transportasi, pergudangan, telekomunikasi, tambang, industri pangan, listrik, gas, dan air.

Lima Penanaman Modal Asing (PMA) teratas yang berinvestasi di Indonesia, yaitu Singapura, Hong Kong, Tiongkok, Jepang, dan Belanda.