Gedung Waskita Heritage dikawasan MT Haryono, Jakarta Selatan.
Industri

Bangun Proyek Listrik dengan Waskita Rp12,5 Triliun, Belvinmology TGRA Tembus ARA

  • PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dan PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) resmi menandatangani perjanjian kerja sama pembangunan proyek pembangkit listrik senilai Rp12,5 triliun.

Industri

Fajar Yusuf Rasdianto

JAKARTA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dan PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) resmi menandatangani perjanjian kerja sama pembangunan proyek pembangkit listrik senilai Rp12,5 triliun.

Kerja sama ini mencakup pembangunan lima pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) di Sumatera Utara. Lalu, dua pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Aceh.

Director of Operation III Waskita Karya Gunadi mengungkapkan, dalam proyek ini pihaknya akan fokus pada pembangunan infrastruktur. Termasuk pembangunan jalan tol dan infrastruktur untuk proyek pembangkit listrik itu sendiri.

Salah satu tujuan kerja ini, kata Gunadi, adalah untuk mendukung percepatan kontribusi energi baru terbarukan (EBT). Seperti target pemerintah yang ingin mendorong kontribusi EBT sebesar 23% dari total kebutuhan energi di Tanah Air pada 2024.

“Waskita juga memberikan kontribusi dalam pembangunan proyek-proyek EBT di Indonesia,” ungkap Gunadi dalam rilis resminya, Rabu, 6 Januari 2021.

Sementara itu, President Director Terregra Djani Sutedja memerinci, saat ini lima PLTMH tersebut sudah mendapatkan power purchase agreement (PPA) dari Peruasahaan Litrik Negara (PLN). Masing-masing PLTMH memiliki kapasitas yang berbeda. dua proyek berkapasitas 2×3,5 MW, dua lainnya sebesar 2×5 MW, dan satu sebesar 2×4,9 MW.

“Atau total kapasitas PTMH adalah 42.98 MW,” jelas Djani.

Sumber Dana

Sementara untuk proyek PLTU, keduanya memiliki kapasitas masing-masing 2×166 MW dan 3×45 MW. Dengan demikian, total seluruh hydro power plant itu mencapai 509,98 MW.

Director Terregra Daniel Tagu Dedo menargetkan, proyek PLTMH ini bakal mulai komersial dalam 24 bulan. Sementara PLTA butuh waktu selama 36 bulan.

Adapun sumber dana pembiayaan untuk pembangunan ini berasal dari skema debt financing dan equity financing. Terregra bakal menyiapkan right issue dan penerbitan green bond untuk memenuhi kebutuhan biaya tersebut.

“Yang melibatkan lembaga pembiayaan dalam negeri,” pungkas Daniel.

Sebagai informasi, TGRA sendiri merupakan saham yang mendapatkan rekpmendasi beli dari Belvin Tannadi. Dalam unggahan di akun Instagram-nya @belvinvvip, dia menyebut bahwa TGRA merupakan salah satu saham yang masuk dalam pilihan Belvinmology.

Betul saja, sehari setelah Belvin menyebut kode saham itu, saham TGRA pun langsung melesat signifikan. Hingga perdagangan sesi I, Rabu, 7 Januari 2021, saham TGRA telah melesat 33,33% atau 65 poin ke level Rp260 per lembar.