Kondisi Jalur Gaza usai digempur pasukan Israel. (Reuters/Stringer).
Destinasi & Kuliner

Bangunan Bersejarah Disasar, Israel Hancurkan Kebudayaan Gaza

  • Saat itu, Israel mengklaim bahwa mereka menargetkan tempat yang berdekatan dengan gereja, namun tentaranya sengaja menyerang gereja tersebut dan menghancurkan sebagian besar gereja tersebut, Israel dengan sengaja menyerang sejarah Palestina, baik Kristen atau Muslim.

Destinasi & Kuliner

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Bangunan Kuno Bersejarah Sengaja Disasar, Israel Hancurkan Kebudayaan GazaKHAN YOUNIS - Situs bersejarah penting Kastil Barquq, yang menjadi bagian dari warisan budaya di Khan Younis, Gaza, turut menjadi korban dari serangan kejam oleh tentara Israel, Serangan tersebut meninggalkan pemandangan puing yang menyedihkan. 

Kastil ini telah berdiri kokoh selama berabad-abad, dan bukan hanya merupakan monumen fisik, tetapi juga simbol kebanggaan dan identitas bagi masyarakat setempat.

Dilansir dari Xinhua, para penduduk Khan Younis, seperti Samiha al-Aqqad dan Jamal Abu Kamil, menyatakan kesedihan mereka atas kehilangan ini.

Mereka meratapi kerugian tidak hanya sebagai kehilangan fisik, tetapi juga sebagai pencurian dari warisan dan identitas budaya mereka. 

“Kami belum pernah menyaksikan perang Israel yang menghancurkan segalanya di Gaza. Ini tidak hanya melawan Hamas, tetapi juga melawan kita, sejarah dan keberadaannya,” ujar Samiha.

Kastil Barquq, yang juga dikenal sebagai Qal'at al-Mu'azzam, merupakan sebuah benteng bersejarah yang terletak di Khan Yunis, bagian selatan Jalur Gaza. 

Dibangun pada tahun 1387 atas perintah Sultan Mamluk Barquq, pendiri dinasti Burji Mamluk, kastil ini tidak hanya merupakan struktur pertahanan fisik, tetapi juga sebuah simbol penting dari kekuatan politik dan keamanan pada zamannya.

Sebagai sebuah titik strategis yang terletak di rute perdagangan panjang antara Damaskus dan Kairo, Kastil Barquq menjadi pusat peristirahatan dan titik pertemuan bagi para pedagang, pelancong, dan diplomat yang melintasi wilayah tersebut. 

Dengan posisinya yang strategis, kastil ini tidak hanya berperan sebagai tempat perlindungan bagi para pelancong dari serangan musuh, tetapi juga menjadi pusat kegiatan ekonomi dan politik yang penting dalam kerajaan Mamluk.

Tidak hanya Kastil Barquq yang menjadi sasaran serangan ini. Masjid Agung Al-Omari dan Gereja Saint Porphyrius juga menjadi korban dari keganasan Israel, merusak warisan sejarah Kristen dan Muslim di daerah tersebut. 

Serangan ini bukan hanya menyebabkan kerusakan fisik pada bangunan-bangunan bersejarah, tetapi juga mengancam keberadaan budaya yang kaya dan beragam di Jalur Gaza.

“Saat itu, Israel mengklaim bahwa mereka menargetkan tempat yang berdekatan dengan gereja, namun tentaranya sengaja menyerang gereja tersebut dan menghancurkan sebagian besar gereja tersebut, Israel dengan sengaja menyerang sejarah Palestina, baik Kristen atau Muslim.” terang Haitham Saba, Pemeluk agama Kristen yang tinggal di Gaza.

Lebih dari 200 situs bersejarah telah menjadi korban dari serangan-serangan serupa, menyebabkan hilangnya artefak penting dan mengancam identitas budaya masyarakat setempat. 

Para penduduk merasa tidak memiliki perlindungan dari agresi Israel dan menyerukan kesadaran akan pentingnya melindungi warisan sejarah mereka.

Perlindungan terhadap situs-situs bersejarah dalam area konflik tidak hanya menjadi tanggung jawab Palestina saja, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh masyarakat dunia untuk memastikan bahwa warisan budaya terjaga untuk generasi mendatang.