Nasional

Banjir Landa 2 Kecamatan di Kabupaten Lebak Akibat Hujan Deras

  • Hujan dengan intensitas tinggi dan berdurasi panjang memicu banjir di dua kecamatan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada Senin, 13 September 2021.
Nasional
Daniel Deha

Daniel Deha

Author

JAKARTA – Hujan dengan intensitas tinggi dan berdurasi panjang memicu banjir di dua kecamatan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada Senin, 13 September 2021.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa banjir terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. Namun tidak ada laporan korban jiwa akibat banjir tersebut.

"Hujan selama empat jam serta drainase yang ada di pemukiman mengakibatkan banjir di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Rangkasbitung dan Cibadak. Ketinggian muka air tercatat sekitar 50 hingga 100 cm," ujar Humas BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Selasa, 14 September 2021.

Dia mengatakan, berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, kondisi genangan air masih berpotensi naik. Hal itu karena hujan diprediksi masih terjadi pada hari ini.

Menurut analisis inaRISK, kedua kecamatan terdampak merupakan 19 kecamatan di Kabupaten Lebak yang teridentifikasi memiliki potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi.

Abdul menuturkan, menurut data ang diterima, sebanyak 614 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir yang melanda beberapa kampung di dua kecamatan tersebut.

Sejumlah kampung terdampak yang berlokasi di Kecamatan Rangkasbitung, yaitu Kampung Barangbang, Kompleks Pendidikan, BTN Depag dan BTN Palaton (Kelurahan Muara Ciujung Timur), Cimesir (Desa Rangkasbitung Timur), Dukuh dan Sentral (Kelurahan Rangkasbitung Barat), Babakan Sepur dan Anyar (Desa Jatimulya).

Sementara di Kecamatan Cibadak, antara lain Kampung Neglasari dan Rancasema (Desa Kaduagung Timur) dan Kampung Pasir Kaloncing dan BTN Mandala (Desa Kaduagung Tengah).

Abdul menerangkan, BPBD setempat melaporkan 62 warga mengungsi di tempat ibadah musola At-Taubah, Barangbang. Petugas tim reaksi cepat (TRC) BPBD Lebak membantu evakuasi para warga tersebut.

"Para warga yang mengungsi telah menggunakan masker namun karena basah oleh hujan petugas membagikan masker baru untuk penerapan protokol kesehatan. 
Petugas menekankan bahwa warga yang mengungsi diharapkan tetap disiplin setidaknya dalam memakai masker," katanya.

Dia menambahkan, petugas juga mengoperasikan dua perahu fiber untuk mendistribusikan bantuan logistik kepada warga yang bertahan di rumah mereka.

BPBD Lebak menginformasikan pos pantau di Jembatan Keong mencatat tinggi muka air 525 cm, dengan debit air sekitar 549 m3 per detik yang mengindikasikan status "Awas".

Menyikapi potensi bencana hidrometeorologi, khususnya banjir di musim hujan ini, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga guna mencegah kerusakan atau bahkan korban jiwa.

"Beberapa langkah pencegahan dapat dilakukan di tingkat keluarga, seperti membatasi aktivitas di luar rumah, mematikan arus listrik dengan segera, menghindari saluran air atau gorong-gorong apabila berada di luar rumah serta menyiapkan tas siaga bencana," ungkap Abdul.*