Banjir Rob Ekstrem Genangi Wilayah Jateng Lagi, Begini Upaya Penanganannya
- Bencana banjir rob genangi sebagian wilayah di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) bagian utara seperti Semarang, Kota/Kabupaten Pekalongan, dan Kabupaten Demak pada Senin, 23 Mei 2022.
Nasional
JAKARTA - Bencana banjir rob genangi sebagian wilayah di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) bagian utara seperti Semarang, Kota/Kabupaten Pekalongan, dan Kabupaten Demak pada Senin, 23 Mei 2022.
Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan, pasar air laut +210 centimeter (cm) mdpl saat ini dapat disebut ekstrim bila dibandingkan dengan catatan pasang surut lima tahun terakhir (2017-2021) dengan muka air pasang tertinggi pada kisaran +180 cm mdpl.
Sehingga banjir rob ekstrim ini bukan diakibatkan oleh kerusakan infrastruktur tanggul rob yang sedang dibangun melainkan akibat air pasang yang tinggi.
- Lebih Besar dari APBN Indonesia! Ini Kekayaan Elon Musk 7 Tahun Terakhir
- 4 Keistimewaan Jalan Tol Semarang - Demak yang Bisa Atasi Banjir Rob
- Mengenal Core Values Rekrutmen BUMN yang Akan Diujikan di Tahap 2
"Untuk itu upaya penanganan darurat saat ini dilakukan tim Kementerian PUPR di daerah dengan menginventarisasi tanggul yang limpas," kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BWS) Pemali Juana Muhammad Adek Rizaldi dalam keterangan resmi, selasa, 24 Mei 2022.
Adek juga mengungkapkan akan memasang goebag/jumbo bag sebagai tanggul sementara yang kuat menahan air apabila ada tanggul yang jebol.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah kota/kabupaten untuk rencana penanganan darurat serta melakukan pendataan kawasan terdampak sekaligus mempersiapkan sarana pengendali banjir seperti pompa air dan bahan banjir.
Kemudian Kementerian PUPR juga secara bertahap dan terpadu melakukan pembangunan infrastruktur pengendali banjir mulai dari hulu hingga hilir di sekitar Kota Semarang.
Pengendalian banjir dari hulu dilakukan dengan pembangunan Bendungan Jatibarang, normalisasi sungai, tanggul rob, stasiun pompa, dan kolam retensi. Sedangkan Bendung Gerak di Kanal Banjir Barat (KBB) dilakukan untuk penanganan dari hilir.
Untuk menahan limpasan rob telah dibandung tanggul rob yang membentang sepanjang 217 km dari Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) melingkari Kawasan Industri Terboyo hingga Kali Sringin. Serta pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak sepanjang 27 km yang terintegrasi dengan tanggul laut.
Berdasarkan data sementara BBWS Pemali Juana, Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air Kementerian PUPR dampak banjir rob ini mengakibatkan tergenangnya Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang sekitar 30-150 cm dan Sungai Meduri yang melintas di Kabupaten/Kota Pekalongan meluap hingga menggenangi beberapa permukaman warga dan jalan di Desa Tegal Dowo, Pasir Sari, Kawang Jompo, Pacar, Samborejo, Meduri, Pulosari, dan Mulyorejo.
Banjir rob ini juga berdampak di sebagian wilayah Kabupaten Demak dengan ketinggian 30-100 cm yakni Jalan Raya Pantura - Demak dan permukiman warga di Pondok Raden Patah.