<p>Pabrik emiten pakan ternak PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) / Dok. Perseroan</p>
Bursa Saham

Banjir Sentimen Positif, Saham CPIN Layak Diburu

  • Sucor Sekuritas memandang CPIN selain didorong oleh sentimen positif internal. Perusahaan ini juga bakal ketiban berkah dari program presiden terpilih, yakni makan bergizi gratis.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) menawarkan sejumlah keunggulan yang menjadikannya layak untuk direkomendasikan sebagai saham beli. Rekomendasi ini mencerminkan posisi perseroan sebagai market leader di industri peternakan dan produksi pakan ayam.

Rekomendasi beli ini juga didasarkan pada proyeksi pertumbuhan kinerja keuangan perseroan yang menjanjikan. Sucor Sekuritas memproyeksikan laba bersih CPIN tahun ini akan meningkat menjadi Rp2,71 triliun, dibandingkan Rp2,31 triliun pada tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangannya, pada paruh pertama tahun ini, CPIN berhasil membukukan laba bersih Rp1,76 triliun, atau naik 28,46% dari tahun lalu. Pencapaian itu ditopang dengan pendapatan perseroan yang dihasilkan mencapai Rp32,96 triliun.

Analis Sucor Sekuritas, Clara Nathania mengatakan bahwa saham CPIN adalah pilihan utama di sektor peternakan ayam. CPIN dinilai sebagai proxy terhadap pertumbuhan segmen kelas menengah di Indonesia. 

Clara menambahkan, outlook pertumbuhan laba CPIN sangat pesat, didorong oleh kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas yang kuat, perbaikan regulasi industri, serta normalisasi biaya bahan baku.

“Faktor-faktor ini mendorong kami untuk memberikan rekomendasi beli dengan target harga Rp6.000 per saham,” tulis Clara dalam laporan riset yang dikutip TrenAsia.com pada Rabu, 14 Agustus 2024.

Sucor Sekuritas juga menyoroti bahwa CPIN adalah perusahaan unggas terintegrasi, yang mencakup produksi pakan ternak, pembibitan ayam, dan pemrosesan makanan berbahan baku daging ayam. 

Menurutnya, integrasi bisnis ini memberikan keunggulan kompetitif bagi CPIN dibandingkan dengan perusahaan peternakan ayam lainnya. Keunggulan ini mencakup kontrol kualitas produk yang lebih baik, efisiensi operasional, serta keuntungan yang maksimal di tengah penguatan ekonomi. 

Kuasai Pangsa Pasar

Saat ini, kata Clara, emiten bersandikan CPIN sukses menguasai 32% pangsa pasar produksi pakan ternak dan 38% produksi DOC (Day-Old Chicks). Di sisi lain, industri peternakan ayam, yang sempat mengalami oversupply pada 2017-2022, kini menunjukkan pemulihan yang kuat. 

Clara bilang pemulihan ini didorong oleh pengurangan kuota impor GPS menjadi 530 ribu indukan ayam serta program pemusnahan induk ayam oleh pemerintah. Selain itu, peningkatan konsumsi rumah tangga yang mencapai US$182,3 miliar pada 2023 juga mendukung kenaikan harga jual daging ayam dan harga DOC. 

“Perseroan juga akan mendapat sentimen positif tambahan dari program presiden terpilih yang akan melaksanakan program makan siang gratis dan bergizi,” pungkas Clara.

Dari lantai bursa, pada perdagangan berjalan hari ini pukul 14:14 WIB, saham CPIN masih bergerak stagnan Rp5.150 per saham. Jika mengacu target saham di atas, maka investor berpeluang cuan dari saham ini sebanyak 16,50%.