<p>Proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Tigaraksa, Tangerang, Senin, 28 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Banjir Stimulus Properti, Sekarang Saatnya Beli Rumah!

  • Situs jual beli properti Rumah.com menilai saat ini adalah waktu yang paling tepat membeli rumah.

Industri
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Situs jual beli properti Rumah.com menilai saat ini adalah waktu yang paling tepat membeli rumah.

Hal ini menyusul berbagai stimulus yang diberikan pemerintah seperti turunnya suka bunga acuan Bank Indonesia (BI), uang muka (down payment/DP) 0 persen, diskon pajak pertambahan nilai (PPN), serta harga properti yang dalam tren turun akibat pandemi.

“Tiga kebijakan pemerintah tersebut juga menunjukkan bahwa sesungguhnya saat ini adalah kondisi termudah untuk membeli rumah,” ujar Country Manager Rumah.com dalam keterangan tertulis, Senin, 29 Maret 2021.

Marine mengatakan tiga kebijakan pemerintah tersebut juga menunjukkan usaha keras pemerintah menggenjot industri properti serta membantu konsumen untuk segera melakukan pembelian rumah pertama.

Selain itu, Rumah.com Indonesia Property Market Index juga menunjukkan adanya tren penurunan harga properti di kuartal IV-2020. Hal ini disebabkan oleh turunnya permintaan dan kenaikan suplai secara nasional.

“Turunnya harga properti dan naiknya suplai properti menunjukkan bahwa pasar properti masih berada dalam situasi buyer’s market. Bagi konsumen yang sudah siap secara finansial, inilah saat termudah untuk membeli hunian,” tambahnya.

Meski begitu, Marine menyoroti langkah BI menurunkan suku bunga acuannya tidak langsung diikuti oleh kalangan perbankan untuk menurunkan suku bunga dasar kredit (SBDK) terutama kredit pemilikan rumah (KPR).

“Sehingga walaupun suku bunga BI sudah turun namun industri properti tidak bisa segera langsung merasakan dampaknya,” ujarnya.

BI mencatat meski suku bunga acuan BI turun sebesar 125 bps (year-on-year/yoy) selama Januari 2020 hingga Januari 2021, SBDK hanya turun sebesar 78 bps (year-on-year). Hal ini menyebabkan rentang SBDK terhadap BI7DRR melebar dari 5,82% pada Januari 2020 menjadi 6,28% pada Januari 2021.