<p>Bank Banten/ redaksi24</p>
Korporasi

Bank Banten (BEKS) Catat Pertumbuhan Kredit 27,5 Persen dan DPK 47 Persen

  • PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) mencatat pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga dalam kondisi pandemi COVID-19.

Korporasi

Laila Ramdhini

JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) mencatat pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga dalam kondisi pandemi COVID-19.

Bank Banten telah menyalurkan kredit Rp3,15 triliun hingga akhir September 2021. Angka ini naik sebesar Rp680 miliar atau setara 27,5% dari posisi Juni 2021 senilai Rp2,47 triliun.

Adapun interest income per 30 September 2021 mencapai Rp209,8 miliar, naik sebesar 60% dari posisi Juni 2021 senilai Rp131,2 miliar. Sedangkan fee based income akhir September 2021 mencapai Rp23,9 miliar atau naik 89% dibandingkan dengan Juni 2021 sebesar Rp12,7 miliar.

Emiten milik Pemerintah Provinsi Banten ini juga berhasil mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp3,72 triliun per September 2021. Angka ini tumbuh 47% dalam rentang waktu lebih kurang lima bulan, dari Rp2,53 triliun per April 2021

Total aset BEKS per 30 September 2021 sebesar Rp7,21 triliun. Angka ini meningkat dari posisi akhir Desember 2020 sebesar Rp5,33 triliun.

Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin menuturkan kinerja positif perseroan dalam kondisi pandemi ini tidak terlepas dari dukungan Pemprov Banten selaku pemegang saham.

"Ekonomi Banten yang terus bertumbuh juga kami percaya akan dapat meningkatkan kinerja serta profitabilitas perseroan," kata Agus, dalam keterangan resmi, Minggu, 26 Januari 2021.

Lebih lanjut, Agus mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyusun berbagai langkah strategis yang akan dilakukan pada 2022 yaitu dengan menajamkan target serta berfokus pasar primer perseroan yaitu regional Banten.

“Tahun 2022 kami yakin akan menjadi turning point bagi perseroan dan kami menargetkan terjadinya hypergrowth," kata  dia.

Di sisi lain, Bank Banten bersama Komisi III DPRD Provinsi Banten tengah menyiapkan Ekosistem Keuangan Daerah (EKD). Jika ekosistem keuangan daerah antara pemerintah daerah serta segenap pelaku usaha di Banten terkelola dengan baik, maka akan memberikan dampak yang signifikan untuk optimalisasi PAD dan memberikan lebih banyak keleluasaan untuk melakukan pembangunan di Banten.

Agus mengatakan berbagai proyek prioritas nasional yang terus bertumbuh di Banten akan menjadi fokus dalam menggenjot aspek bisnis perseroan. Bauran antara audience retail, usaha mikro kecil menengah (UMKM), dan korporasi yang masih sangat potensial akan menjadi andalan untuk mencapai target penyaluran fasilitas pembiayaan baru.

"EKD akan menjadi salah satu engine utama kami dalam mengejar target pertumbuhan yang hypergrowth. Selain itu perseroan akan terus berupaya mencapai target rasio-rasio keuangan serta mengejar aspek permodalan yang disyaratkan oleh OJK dapat terpenuhi,” tutur Agus.