<p>Bank BJB Mobile. / Facebook @BankBJBOfficial</p>
Industri

Bank BJB Jadi BPD Terbaik dalam Pemanfaatan Teknologi

  • BANDUNG – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau Bank BJB mendapat penghargaan The Best IT for BPD Company 2020 dalam ajang Indonesia Information Technology Award (IITA) III 2020. Penghargaan tersebut diberikan oleh Economic Review bekerja sama dengan Prasetiya Mulya University, Indonesia-Asia Institute, Wisesa Consultant, PPPI, dan Ideku Group. “Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan […]

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

BANDUNG – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau Bank BJB mendapat penghargaan The Best IT for BPD Company 2020 dalam ajang Indonesia Information Technology Award (IITA) III 2020.

Penghargaan tersebut diberikan oleh Economic Review bekerja sama dengan Prasetiya Mulya University, Indonesia-Asia Institute, Wisesa Consultant, PPPI, dan Ideku Group.

“Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang dianggap berhasil membangun rencana strategis pengembangan IT,” mengutip keterangan resmi Direktur Information Technology, Treasury & International Banking Bank BJB Rio Lanasier, Senin, 9 November 2020.

Tak hanya faktor IT, penilaian juga didasarkan pada kontribusi yang dihasilkan dari perangkat teknologi tersebut.

Menurutnya, strategi pengembangan inovasi teknologi yang dilakukan efektif dalam mengerek performa bisnis perseroan,

Selama ini, perseroan berupaya melihat perkembangan terkini tren penggunaan teknologi di tengah masyarakat. Hal ini didukung dengan perhitungan dan proyeksi yang matang sesuai kebutuhan.

Sumbangsih perangkat teknologi ini berdampak pada kinerja perusahaan. Secara gradual, pendapatan berbasis komisi Bank BJB tumbuh sepanjang tahun ini.

Hingga triwulan III 2020, bank bersandi BJBR ini secara konsolidasi memperoleh laba bersih Rp1,2 triliun atau tumbuh sebesar 5,9% year-on-year yoy. Pertumbuhan laba tersebut diikuti aset yang juga tumbuh 19,4% yoy, dan kredit sebesar 8,7% yoy.

“Perolehan positif ini tidak bisa dilepaskan dari strategi perseroan yang fokus pada pengembangan infrastruktur digital,” tambahnya.

Digitalisasi layanan perbankan tersebut meliputi pembaruan aplikasi mobile banking DIGI, penyertaan teknologi QRIS, dan DigiCash.

Di samping itu, terangnya, kondisi ini juga dipengaruhi oleh perubahan pola transaksi masyarakat dalam bermigrasi menggunakan platform digital banking. Rio pun memproyeksikan transaksi digital akan menyumbang fee based income di kisaran 35%-40% secara tahuan.

Kemudian, pihaknya juga menginvestasikan capital expenditure (capex) dan operating expenditure (opex) untuk pengambangan teknologi perbankan, demi mempersiapkan diri menghadapi tantangan bisnis mendatang.