<p>Ilustrasi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau Bank BJB / Dok. Perseroan</p>
Perbankan

Bank BJB Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris, Ini Susunan Lengkapnya

  • Selama 2023 Bank BJB mencatatkan laba sebesar Rp2,14 Triliun dengan rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) alias rasio kredit macet yang terjaga dengan baik pada level 1,35 persen.
Perbankan
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

JAKARTA-  Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Selasa 2 April 2024, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (Bank BJB)  sepakat untuk merombak jajaran direksi dan komisaris.

Hasil RUPS tersebut disampaikan Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi. Dia mengatakan hasil rapat memutuskan untuk mengangkat Ventje Raharjo, mantan Direktur Eksekutif Masyarakat Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) menjadi Komisaris Utama Bank BJB.

"Jabatan pengurus baru akan berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku," jelas Yuddy dalam pernyataan resminya.

Dalam Dewan Direksi, Hana Dartiwan ditunjuk sebagai Direktur Keuangan menggantikan Nia Kania. Selain itu, Yusuf Saadudin ditunjuk untuk menduduki kursi Direktur Konsumer dan Ritel.

Berikut susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi BJB yang baru:

Dewan Komisaris

1. Komisaris Utama Independen: Ventje Raharjo

2. Komisaris: Tomsi Tohir

3. Komisaris: Rudie Kusmayadi

4. Komisaris Independen: Diding Sakri

Dewan Direksi

1. Direktur Utama: Yuddy Renaldi

2. Direktur Kepatuhan: Cecep Trisna

3. Direktur Keuangan: Hana Dartiwan

4. Direktur Komersial dan UMKM: Nancy Adistyasari

5. Direktur Konsumer dan Ritel: Yusuf Saadudin

6. Direktur IT dan Transaction Banking: Rio Lanasier

7. Direktur Operasional: Tedi Setiawan

Kinerja Keuangan

Dalam RUPST, perseroan juga menyampaikan kinerja keuangan sepanjang tahun 2023. Bank BJB mencatatkan laba sebesar Rp2,14 Triliun dengan rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) alias rasio kredit macet yang terjaga dengan baik pada level 1,35 persen.

Selain itu, total aset Bank BJB selama periode 2023 tercatat sebesar Rp188,2 triliun juga meningkat dari sebelumnya yang sebesar Rp181,2 triliun.

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi di Jakarta, Selasa. mengatakan total aset perseroan tumbuh menjadi yang terbesar di antara Bank Pembangunan Daerah (BPD) lainnya.

"Hal Ini merupakan harmonisasi kerja sama yang solid dari seluruh insan Bank BJB dalam berkontribusi menjadi penggerak dan pendorong laju perekonomian daerah, juga untuk memperkuat eksistensi perseroan di dunia perbankan," ungkapnya.