Bank BJB Syariah Proyeksikan Pembiayaan Tumbuh 16-17 Persen
- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) Syariah proyeksikan pembiayaan pada tahun 2023 tumbuh 16-17% dari tahun lalu. Bank yang berdiri sejak 2010 ini juga optimistis bisa melampaui target pembiayaan Rp 8,67 triliun hingga akhir 2023 di tengah kondisi ekonomi dan politik belum sepenuhnya stabil.
Perbankan
JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) Syariah proyeksikan pembiayaan pada tahun 2023 tumbuh 16-17% dari tahun lalu.
Bank yang berdiri sejak 2010 ini juga optimistis bisa melampaui target pembiayaan Rp 8,67 triliun hingga akhir 2023 di tengah kondisi ekonomi dan politik belum sepenuhnya stabil.
Direktur Utama bank bjb syariah Adang A Kunandar mengatakan pihaknya yakin akan kinerja positif tersebut karena ditopang oleh sejumlah sektor. Mulai dari pembiayaan konsumsi, modal kerja, investasi, maupun kredit produktif.
"Kami yakin bank bjb syariah bisa melewati tahun 2023 ini dengan baik karena sudah membangun kemitraan yang kuat dengan seluruh stakeholder, mulai dari pemegang saham, pihak ketiga, maupun dengan para nasabah prioritas," ujar Adang dalam rilis resminya pada Kamis 19 Oktober 2023.
- Firli Bahuri Mangkir Pemeriksaan Dugaan Pemerasan Eks Mentan
- Inilah 5 Sektor Paling banyak Diburu Investor
- 7 Makanan yang Bermanfaat untuk Kesehatan Jantung
Berdasarkan laporan keuangan terakhir, pada periode semester I tahun 2023, bank bjb syariah menyalurkan pembiayaan Rp 8,07 triliun yang mengalami pertumbuhan positif secara year on year (yoy) sebesar 17,57% atau naik Rp 1,20 triliun.
Hingga akhir 2023, bank bjb syariah menargetkan penyalurkan pembiayaan sebesar Rp 8,67 triliun meningkat 16,49% secara year on year dari tahun sebelumnya sebesar Rp 7,44 triliun. “Jika melihat data terakhir, maka target pembiayaan tahun ini bisa terlampaui,” ujar Adang.
Adapun untuk segmen penyaluran pembiayaan terbesar masih pada segmen konsumer dengan proporsi per periode semester I tahun 2023 sebesar 65,18% dari total penyaluran pembiayaan sebesar Rp 8,07 triliun.
Selain dari penyaluran pada segmen konsumer, porsi kedua terbesar ada pada segmen non UMKM produktif dengan proporsi sebesar 21,38%, sementara UMKM sebesar 13,43%.
Selain itu, pencapaian kinerja bank bjb syariah pada tahun ini juga ditopang pengembangan layanan digital. Pengembangan produk berbasis teknologi informasi yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah diharapkan dapat mampu meningkatkan pendapatan melalui fee based income.
Adang mengatakan penggunaan Mobile Maslahah, yang merupakan produk digital bank bjb syariah, terus menunjukkan peningkatan signifikan, baik secara transaksi maupun pembukaan rekening baru.