<p>PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat &amp; Banten Tbk (BJBR) atau Bank BJB memborong 12 penghargaan sekaligus dalam ajang Environmental, Social &amp; Governance (ESG) Awards 2020. / Facebook @BankBJBOfficial</p>
Industri

Bank BJB Terbitkan Obligasi Rp500 Miliar

  • BANDUNG – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau Bank BJB menerbitkan obligasi subordinasi (subdebt) II Tahap II 2020 senilai Rp500 miliar. Aksi korporasi ini menjadi langkah lanjutan dari Penawaran Umum Berkelanjutan II (PUB II) Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II 2020. “Dana yang terkumpul akan diperhitungkan sebagai modal pelengkap dalam rangka ekspansi kredit serta […]

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

BANDUNG – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau Bank BJB menerbitkan obligasi subordinasi (subdebt) II Tahap II 2020 senilai Rp500 miliar.

Aksi korporasi ini menjadi langkah lanjutan dari Penawaran Umum Berkelanjutan II (PUB II) Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II 2020.

“Dana yang terkumpul akan diperhitungkan sebagai modal pelengkap dalam rangka ekspansi kredit serta peningkatan komposisi struktur perhimpunan dana jangka panjang,” ungkap Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi dalam keterangan tertulis yang diterima TrenAsia.com, Selasa, 3 November 2020.

Kali ini, obligasi yang ditawarkan terdapat dua seri, yaitu Seri A dengan tenor lima tahun, dan Seri B tenor tujuh tahun.

Adapun bunga obligasi sebesar 8,5% per tahun untuk subdebt Seri A dan 9% untuk Seri B dengan pembayaran per triwulan sejak tanggal pelepasan emisi.

Berdasarkan data prospektus, masa penawaran umum akan dilakukan pada 10-12 November 2020, sedangkan tanggal penjatahan pada 13 November.

Kemudian, distribusi obligasi subordinasi secara elektronik akan dilakukan pada 17 November, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) 18 November.

Dalam pelaksanaan aksi korporasi ini, Bank BJB menunjuk empat perusahaan penjamin pelaksana emisi, yakni Mandiri Sekuritas, CIMB Sekuritas Indonesia, RHB Sekuritas Indonesia dan Trimegah Sekuritas Indonesia.

Sementara itu, Bank BTN ditunjuk sebagai Wali Amanat dalam penerbitan instrumen tersebut.

“Kami optimistis, target dana bisa terserap seluruhnya. Kondisi fundamental perusahaan yang sehat membuat Bank BJB memiliki nilai lebih di mata investor,” ujar Yuddy.

Selain itu, rating perseroan idAA- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menjadi salah satu alasan ia mengukuhkan keyakinan tersebut.

Lewat aksi korporasi ini, katanya, perseroan dapat meningkatkan kinerja bisnis di tengah kondisi ekonomi yang menantang karena pandemi.

Sebagai informasi, per kuartal III 2020, Bank BJB mencatat laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp1,2 triliun, tumbuh 5,9% year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan laba tersebut dihasilkan dari total nilai aset yang juga tumbuh sebesar 19,4% yoy menjadi Rp147,6 triliun.

Periode ini, penyaluran kredit perseroan tumbuh 8,7% yoy senilai Rp94,6 triliun.

“Jumlah pertumbuhan total kredit yang perseroan jauh di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional sebesar 1,24% per Agustus 2020,” tambah Yuddy.

Adapun penyaluran kredit program PEN yang berhasil disalurkan mencapai RP5,3 triliun per 13 Oktober 2020. Angka ini melampaui target leverage dua kali lipat dana PEN yang ditempatkan oleh pemerintah sebesar Rp2,5 triliun.

Pertumbuhan kredit ini diiringi dengan membaiknya rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang turun 25 BPS dari tahun lalu menjadi 1,5% jauh di bawah rata-rata NPL industri perbankan nasional sebesar 3,2% per Agustus 2020.